Jakarta (ANTARA) - Investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke China Daratan, dalam penggunaan aktual, naik 37,9 persen secara tahunan (yoy) menjadi 243,7 miliar yuan (1 yuan = Rp2.253) pada periode Januari-Februari 2022, demikian disampaikan Kementerian Perdagangan China (Ministry of Commerce/MOC) pada Senin (14/3).

Dalam mata uang dolar AS, aliran dana yang masuk naik 45,2 persen (yoy) menjadi 37,86 miliar dolar AS.

Industri jasa mencatat lonjakan arus masuk FDI sebesar 24 persen (yoy) menjadi 175,7 miliar yuan, sedangkan arus masuk FDI di industri teknologi tinggi meroket 73,8 persen dari setahun sebelumnya, menurut data dari kementerian itu.

Selama periode tersebut, investasi dari negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra serta Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) masing-masing naik 27,8 persen dan 25,5 persen.

China masih menjadi destinasi investasi teratas bagi perusahaan-perusahaan asing, dengan hampir 60 persen perusahaan Jerman di China melaporkan peningkatan operasi bisnis tahun lalu dan 71 persen merencanakan peningkatan investasi di negara tersebut, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Kamar Dagang Jerman di China dan KPMG.

China memiliki prospek yang luas untuk menarik investasi asing pada 2022, ujar Nie Pingxiang, seorang peneliti dari Akademi Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi China di bawah Kementerian Perdagangan China.

Lebih banyak FDI akan mengalir ke industri jasa seiring dengan peningkatan dalam hal pembukaan institusional sektor tersebut, ungkap Nie, seraya menambahkan bahwa wilayah-wilayah pusat dan barat akan merangkul lebih banyak peluang berkat upaya China untuk mewujudkan pembangunan terkoordinasi.

China akan lebih memanfaatkan investasi asing dan mendorong perusahaan-perusahaan dengan investasi asing untuk bergerak ke jenis-jenis sektor yang lebih luas, menurut laporan kerja pemerintah tahun ini.

Negara itu akan mendukung lebih banyak investasi asing di bidang manufaktur menengah dan tinggi, penelitian dan pengembangan, serta jasa modern, di wilayah-wilayah pusat, barat, dan timur laut, sebut laporan itu. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022