Solo (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI mendorong industri kecil dan menengah (IKM) furnitur ikut memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri menyusul besarnya potensi belanja pemerintah.

Pembina Industri Furnitur dan Bahan Bangunan Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin RI Tri Harsono dalam talkshow Pengembangan Sentra Furnitur untuk Pasar Dalam Negeri di Solo, Selasa mengatakan salah satu sektor dengan potensi belanja besar yakni sekolah.

Meski demikian, dikatakannya, selama ini pelaku IKM kesulitan mengakses tender proyek kebutuhan furnitur untuk sekolah. Oleh karena itu, menurut dia perlu jembatan yang transparan untuk menghubungkan IKM furnitur dengan sekolah agar suplai dan permintaan dapat tercapai.

Ia mengatakan untuk memanfaatkan potensi pasar dalam negeri dengan optimal, Kemenperin dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) berkolaborasi mendekatkan pengusaha IKM agar dapat bertransaksi.

"Oleh karena itu, kami mengajak IKM furnitur di Solo untuk masuk ke dalam ekosistem Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah) program Kemendikbud mengingat potensi pasar terbuka lebar, yaitu seluruh sekolah di Indonesia," katanya.

Ia berharap dengan masuknya IKM furnitur ke SIPLah akan membawa dampak positif bagi IKM.

Terkait dengan kebutuhan furnitur untuk sekolah, dikatakannya, tidak hanya seputar bangku dan meja tetapi juga kebutuhan lain, seperti peralatan laboratorium SMK, peralatan khusus sekolah luar biasa, dan alat peraga untuk sekolah pendidikan anak usia dini.

"Artinya banyak sektor industri lain yang dibutuhkan, jadi bukan hanya sektor furnitur. Kebutuhan yang besar itu sebenarnya bisa dipenuhi oleh IKM dalam negeri," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, total kebutuhan sekolah secara nasional sedikitnya Rp1 triliun.

"Namun pengadaannya ada di masing-masing pemda. Maka di satuan kerja pendidikan jangan terlalu orientasinya ke luar negeri. Di dalam negeri banyak yang bisa dipakai dan berkualitas," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Wahyu Kristina mengatakan jumlah IKM mebel dan kerajinan di Solo lebih dari 150 dengan kualitas produk yang mampu bersaing di dalam dan luar negeri.

"Tahun ini Pemkot Surakarta juga digelontor dana alokasi khusus dari Kemenperin untuk membangun sentra IKM mebel sehingga sentra IKM menjadi wujud komitmen pemkot memajukan IKM dan pertumbuhan ekonomi melalui IKM. Dengan adanya sarana IKM mebel akan mengakomodasi kebutuhan produk mebel di Kota Solo," katanya.

Baca juga: Ekspor furnitur naik, Kemenperin optimalkan restrukturisasi mesin IKM
Baca juga: Kemenperin bangun pusat bahan baku IKM furnitur di Jepara
Baca juga: Kemenperin fasilitasi IKM dan SMK manfaatkan teknologi industri 4.0

 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022