Jakarta (ANTARA) - Berkumur di pangkal tenggorok atau gargle terbukti dapat mencegah infeksi saluran napas atas akut, terlebih dalam situasi pandemi COVID-19.

Ketua Kelompok Studi Laring Faring Perhati-KL, dr. Arie Cahyono, Sp.T.H.T.K.L.(K) menjelaskan gargle merupakan cara untuk membersihkan kuman yang sudah masuk dari saluran pernapasan atas dan bersarang di tenggorok.

Metode ini bermanfaat untuk penurunan odds ratio demam pada anak, penurunan insidensi ISPA, menghilangkan halitosis dan sisa makanan, mengurangi nyeri hingga terbukti mencegah infeksi saluran napas atas akut.

"Sejak pandemi, masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal gargle sebagai salah satu upaya menjaga kebersihan rongga mulut tapi masih banyak yang belum melakukannya secara benar dan rutin," ujar dr. Arie dalam peluncuran kampanye nasional "Waktu Indonesia Gargle", Selasa.

Baca juga: Kebiasaan salah gunakan obat kumur

dr. Arie mengatakan bahwa di Jepang, terdapat panduan yang menganjurkan gargle sebagai salah satu cara pencegahan ketika terjadi pandemi influenza.

Lebih lanjut dr. Arie menerangkan bahwa gargle juga bisa dilakukan oleh anak-anak yang sudah berusia di atas 6 tahun. Sebagai pemula, anak bisa menggunakan air biasa dan dipandu atau diawasi oleh orangtua.

"Untuk anak-anak hindari gargling menggunakan bahan yang mengandung alkohol," kata dr. Arie.

Gargle sendiri terdiri dari dua pilihan bahan, yang bersifat natural seperti air putih, air garam dan teh hijau. Sedangkan yang bahan antiseptik biasanya menggunakan Povidone Iodine (PVP-I).

PVP-I memberikan perlindungan ekstra dan dapat menjadi salah satu pilihan cairan gargle karena terbukti memiliki spektrum luas, termasuk untuk membunuh kuman penyebab penyakit di rongga mulut dan tenggorok.

Cairan antiseptik PVP-I memiliki aktivitas antiinfeksi terhadap bakteri, jamur, virus, termasuk Coronavirus. Efektivitas PVP-I dalam melawan COVID-19 telah banyak dibuktikan melalui berbagai studi.

Selain itu ber-gargle menggunakan PVP-I dapat digunakan untuk mengatasi gusi bengkak, sakit tenggorok, sariawan, bau mulut, dan nafas tidak segar. dr. Arie menerangkan bahwa PVP-I tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan mukosa mulut.

"Masyarakat dianjurkan untuk ber-gargle dua kali sehari selama 30 detik sesuai kebutuhan seperti saat keluar rumah dan setelah bertemu orang lain," ujarnya.

Melakukan gargle bisa dengan cara 3T yaitu tuang, teguk dan tengadah. Pertama-tama, tuang cairan gargle sebanyak 15-20cc. Lalu teguk dan tahan cairan di kerongkongan. Tengadahkan kepala sejauh 45 derajat dan hembuskan napas selama 30 detik, kemudian buang.

Baca juga: Biasakan cuci hidung dan berkumur demi cegah kena infeksi pernapasan

Baca juga: Obat kumur bisa bantu bunuh virus corona dalam rongga mulut?

Baca juga: Perlukah obat kumur saat puasa?

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022