Mari saling melindungi dan perkuat kekebalan seluruh anggota keluarga dari COVID-19, salah satunya dengan mendapat vaksinasi,
Jambi (ANTARA) - Penurunan jumlah kasus aktif atau pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dalam pengawasan di Kota Jambi cukup signifikan dalam sepekan terakhir.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Jambi yang juga Kepala Dinas Kominfo Kota Jambi Abu Bakar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/3), menyebutkan jumlah pasien sembuh sebanyak 173 orang dan tersisa kasus aktif sebanyak 671 orang pasien dalam pengawasan.

Namun masih terdapat penambahan sebanyak 66 orang pasien baru yang terkonfirmasi positif COVID-19. Selain itu ada satu pasien dilaporkan meninggal dunia.

Jumlah kasus aktif itu, turun tajam dibandingkan dengan akhir pekan lalu Jumat (11/3) yang masih tercatat kasus aktif dalam pengawasan sebanyak 1.129 kasus dan Sabtu (12/3) yang mencatat kasus aktif di angka 950 orang.

Baca juga: Kasus sembuh dari COVID-19 di Kaltim bertambah 1.559 orang

"Terus terapkan protokol kesehatan pada masa pandemi dalam kehidupan sehari-hari. Kedisiplinan dan kepedulian adalah kunci utama dalam memutus mata rantai penularan wabah COVID-19," katanya.

Sementara itu sebagian besar status RT di kota itu berzona hijau, dan tercatat hanya satu RT berada di zona oranye.

Kota Jambi terus melakukan upaya pencegahan melalui optimalisasi vaksinasi, termasuk pada anak-anak.

Vaksinasi bagi anak adalah salah satu upaya untuk melindungi anak dan orang sekitarnya dari potensi terpapar virus COVID-19. Anak-anak adalah termasuk kelompok rentan terpapar, maupun berpotensi menjadi pembawa atau carrier yang dapat menulari anggota keluarga lainnya di rumah.

"Mari saling melindungi dan perkuat kekebalan seluruh anggota keluarga dari COVID-19, salah satunya dengan mendapat vaksinasi," kata juru bicara Satgas COVID-19 Kota Jambi itu.

Sementara itu Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan bahwa Indonesia sudah berhasil melewati masa puncak penularan varian Omicron.

“Indonesia berhasil melalui puncak Omicron yang ditunjukkan dengan tren perbaikan data-data kasus secara menyeluruh,” katanya dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia per 15 Maret 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan hanya dalam rentang waktu tiga minggu berturut-turut, data-data terkait dengan kasus COVID-19 di Indonesia berhasil mengalami tren perbaikan.

Seperti kasus positif mingguan, katanya, menunjukkan penurunan sebesar 64 persen setelah mencapai puncak tertingginya pada pertengahan Februari lalu.

Meskipun lebih lambat, kasus kematian turut mengalami tren penurunan hingga sebesar 10 persen dari puncak sebelumnya.

Baca juga: 1.354 pasien COVID dirawat di RS Wisma Atlet kemayoran
Baca juga: Seluruh kecamatan di Pekanbaru sudah bebas zona merah COVID-19

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022