New York (ANTARA News) - Pasar saham Amerika Serikat jatuh pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), menghentikan kenaikan lima sesi beruntun, karena pedagang khawatir tentang kemungkinan default utang publik Yunani dan zona euro tidak bertindak menghadapi krisis.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 108,08 poin (0,94 persen) menjadi berakhir pada 11.401,01.

Indeks S&P 500 yang lebih luas turun 11,92 poin (0,98 persen) menjadi 1.204,09, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq turun 9,48 poin (0,36 persen) menjadi 2.612,83.

Wall Street menguat dalam modus menjual setelah menteri keuangan Uni Eropa selama akhir pekan gagal menemukan cara meyakinkan untuk mengatasi krisis utang negara Yunani, lapor AFP.

"Sentimen negatif datang dengan kekhawatiran lanjutan seputar bencana utang Eropa, karena pertemuan akhir pekan antara para pejabat Eropa gagal menginspirasi optimisme kemampuan para pemimpin untuk memecahkan dilema," analis Charles Schwab mengatakan dalam sebuah catatan klien.

Indeks memangkas kerugian awal setelah kementerian keuangan Yunani melaporkan pembicaraan "produktif dan substantif" dengan para pemberi pinjaman, Uni Eropa, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Sentral Eropa (ECB), untuk menuntaskan tanggapan terhadap kemacetan serius dari target anggaran yang telah disepakati.

Pasar semakin memperkirakan Yunani menjadi default (gagal bayar) pada utang.

Saham keuangan berada di bawah tekanan dari ketidakpastian terkait dengan krisis Eropa: Bank of America menyusut 3,3 persen, JPMorgan Chase turun 2,8 persen dan Citigroup merosot 4,4 persen.

Perusahaan reasuransi Transatlantic turun dua persen setelah anak perusahaannya Berkshire Hathaway, National Indemnity, menegaskan kembali tawaran pengambilalihannya meskipun sudah ditolak sekali.

Netflix memperpanjang kerugian pekan lalu, jatuh 7,4 persen setelah kepala eksekutifnya Reed Hastings mengakui bahwa dia "mengacaukan" skema harga baru raksasa film itu.

Melawan kecenderungan turun adalah Tyco International, naik 2,4 persen pada 45,50 dolar AS setelah mengumumkan rencana untuk memecah menjadi tiga perusahaan publik.

Aksi jual itu muncul setelah lima sesi berturut-turut naik, kenaikan panjang kedua tahun ini, yang telah meninggalkan tiga indeks utama naik lebih dari lima persen selama seminggu.

Harga obligasi naik. Imbal hasil obligasi negara 10-tahun jatuh menjadi 1,94 persen dari 2,08 persen pada Jumat, sementara obligasi 30-tahun turun menjadi 3,19 persen dari 3,34 persen.

Harga dan imbal hasil obligasi bergerak dalam arah yang berlawanan. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011