Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi menguat ditopang surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2022.

Rupiah bergerak menguat 26 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.301 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.327 per dolar AS.

"Pasar menyambut positif publikasi data neraca perdagangan Indonesia pada bulan Februari 2022 yang mencatatkan surplus cukup tinggi sebesar 3,8 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan bulan Januari 2022 yang hanya 963 juta dolar AS," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Rully menyampaikan, neraca perdagangan diproyeksikan masih akan tetap surplus besar dalam beberapa bulan ke depan.

Sementara itu, lanjut Rully, pelaku pasar akan menunggu hasil dari rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan diumumkan hari ini waktu AS.

The Fed sendiri sudah hampir dapat dipastikan akan menaikkan suku bunga pada FOMC bulan ini minimal sebesar 25 basis poin menjadi 0,5 persen.

"Pasar juga menunggu akan reaksi dari BI, terkait dengan langkah The Fed, serta bagaimana mengantisipasi potensi kenaikan inflasi domestik," kata Rully.

Secara teknikal, Rully memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp14.297 per dolar AS hingga Rp14.365 per dolar AS.

Pada Selasa (15/3) lalu, rupiah ditutup menguat 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.327 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.333 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah melemah seiring ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS

Baca juga: Rupiah Rabu pagi menguat 26 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022