Jakarta (ANTARA) - Pocari Sweat Run Indonesia 2022 kembali hadir dengan konsep hybrid dan menargetkan 20 ribu peserta mengikuti ajang lari yang bakal bergulir di Bandung, Jawa Barat dan juga secara virtual pada 24 Juli.

Tahun lalu, antusias masyarakat mengikuti kegiatan ini begitu besar. Tercatat sebanyak 16 pelari turut serta sehingga Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan sebagai acara lari hybrid dengan peserta terbanyak di Tanah Air.

"Pada tahun 2022, kami berharap dapat mengajak lebih banyak lagi pecinta lari dari seluruh Indonesia dengan target minimal 20.000 pelari, yang terdiri dari 5.000 peserta offline di Kota Bandung dan 15.000 peserta virtual," kata Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati, dalam konferensi pers virtual, Rabu.

"Ke depannya, kami memiliki milestone Pocari Sweat Run Indonesia dapat mengajak 100 ribu masyarakat Indonesia untuk bergerak aktif dan berlari bersama," ujar Puspita menambahkan.

Baca juga: Makassar gelar kejuaraan lari internasional sambut G20
Baca juga: Perhatikan asupan nutrisi sebelum ikut lari maraton tahun depan


Setelah menghadirkan konsep hybrid pada edisi lahun lalu, Pocari Sweat kembali berinovasi dan tahun ini juga mengusung konsep eco-friendly agar lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang peduli lingkungan.

"Edukasi para peserta untuk melakukan pemilahan sampah antara plastik, organik, dan anorganik. Harapannya event ini bisa menjadi langkah awal untuk menyadarkan lebih banyak masyarakat yang peduli terhadap lingkungan,” ujar Puspita.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendukung penuh kegiatan lari tersebut. Tahun lalu, pria yang akrab disapa Kang Emil itu juga turut menjadi peserta.

"Saya juga merasakan terkoneksi dengan para peserta virtual yang berlari dari seluruh Indonesia karena kami berlari dalam waktu yang bersamaan, meskipun dari tempat yang berbeda," katanya.

"Mengingat tahun lalu, event olahraga tahunan ini sukses diadakan tanpa ada penambahan kasus COVID-19 di antara para peserta, saya optimistis Pocari Sweat Run Indonesia 2022 pun dapat berjalan dengan lancar dan jangan lupa untuk tetap jalankan protokol kesehatan saat mengikuti acara," ujar Kang Emil menambahkan.

Hal senada juga diungkapkan Najwa Shihab, co-founder Narasi sekaligus runner enthusiast. "Tahun lalu merupakan pengalaman pertama saya mengikuti ajang lari dan saya ikut 10km. Saya merasakan euforia berlari bersama-sama dengan Bapak Ridwan Kamil, Bapak Bima Arya, dan para pelari lainnya. Sebuah pengalaman race offline pertama yang super seru. Berlari melewati beberapa landmark Kota Bandung menjadi pengalaman yang tak terlupakan," kata Najwa.

Proses pendaftaran peserta Pocari Sweat Run 2022 pun telah dimulai sejak 9 Maret 2022 dengan lima kategori jarak, yakni marathon, half-marathon, 10K, 5K, dan 3K. Seluruh pendaftaran dilakukan di aplikasi Born to Sweat dengan empat paket pilihan, yakni Free Package, Medal Parckage, Running for Kid Package, dan Medal + Running Jersey Package.

Biaya pendaftaran yang ditetapkan dimulai dari Rp175 ribu hingga Rp300 ribu sesuai dengan paket yang dipilih. Adapun usia minimal untuk setiap kategori berbeda, yakni 12 tahun untuk kelas 3K dan 5K, 15 tahun untuk kelas 10K, 17 tahun untuk kelas half marathon, dan 18 tahun untuk kelas marathon.

Baca juga: PASI punya tiga fokus utama dalam pengembangan atletik di Indonesia
Baca juga: Zohri wakili Indonesia pada kejuaraan atletik indoor di Serbia

 

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022