Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu berharap akses pasar produk Indonesia ke Amerika Serikat semakin luas, seiring adanya perundingan bilateral Trade Investment Council (TIC) dengan United States Trade Representative.

"Ini merupakan pertemuan TIC ke-11 sejak pertama kali diadakan pada tahun 2003," ujar Mari.

Dia menyatakan, dirinya memimpin delegasi Indonesia dalam TIC kali ini. Ia didampingi Badan POM dan KBRI Washington yang terdiri atas atase perdagangan, pertanian, dan fungsi ekonomi.

Pada pertemuan itu, kata dia, delegasi Indonesia melakukan pemaparan sesuai ranah masing-masingm antara lain ketentuan registrasi obat, impor film, dan labeling bahasa Indonesia.

"Pembahasan mengenai ketentuan-ketentuan ini bertujuan menumbuhkan pemahaman para penguasa AS terhadap kebijakan perdagangan dan investasi di Indonesia, sehingga lebih banyak pengusaha AS yang tertarik berinvestasi di Indonesia," tukas dia.

Di pertemuan itu, kata dia, delegasi Indonesia juga meminta kejelasan terkait US food Safety Modernization Act (FSMA) dan menekankan pentingnya sosialiasi aturan ini ke eskportir Indonesia. Dengan demikian, kegiatan ekspor bahan pangan ke AS bisa lancer.

"Kami juga meminta kejelasan mengenai program general system of preferences (GSP) yang tertunda perpanjangannya dan pencabutan GSP bagi plastic tape dan aluminium alloy," tukas dia.

Dia menambahkan, pertemuan bilateral itu juga diharapkan bisa meningkatkan kerja sama antar kedua negara melalui kerangka comprehensive partnership. Salah satunya melalui dialog rutin antara pemerintah dan pelaku usaha kedua negara.(ANT/258)  

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011