Semua kasus ini membuat partai berkuasa dengan Presiden sebagai Ketua Dewan Pembina kehilangan wibawa
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Ichsanuddin Noorsy menilai perombakan kabinet (reshuffle) yang kemungkinan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat yang anjlok.

"Saya kira, kesan kuat dalam reshuffle kali ini adalah untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat yang anjlok," katanya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, berbagai kasus hukum  membuat pemerintahan kehilangan wibawa dan tidak berjalan efektif.

"Century-gate, mafia perpajakan, kasus Antasari dan kasus Nazaruddin. Semua kasus ini membuat partai berkuasa dengan Presiden sebagai Ketua Dewan Pembina kehilangan wibawa sehingga kebijaksanaannya tidak efektif," katanya.

Dia memperkirakan Presiden akan mengajak partai-partai politik pendukung utama pemerintah (Setgab) dan juga partai oposisi PDIP duduk bersama dalam soal perombakan kabinet guna menumbuhkan kepercayaan politik tersebut.

Ia menambahkan, perombakan kabinet hanya akan sia-sia bila nantinya Presiden gagal memilih para menteri yang terpercaya dan kompeten dalam bidangnya.

Dia menyebut para menteri yang tengah disorot karena masalah pribadi, yaitu Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa dan Menteri ESDM Darwin Z Saleh, selain juga menyebut Andi A Malarangeng dan Muhaimin Iskandar.(*)

M041/B013

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011