Jakarta (ANTARA) - Platform jual beli aset kripto Luno telah menambahkan Chainlink (LINK) dan Uniswap (UNI) di platformnya, memungkinkan pelanggan membeli, menjual, dan menyimpan dua koin baru itu selain yang sudah tersedia selama ini.

Dengan meningkatnya minat serta penerapan teknologi aplikasi aset kripto secara global, Luno ingin memastikan sembilan juta pelanggannya memiliki akses ke peluang investasi yang lebih luas.

"Dengan menambahkan dua aset kripto Chainlink (LINK) dan Uniswap (UNI), kami berusaha untuk memberikan akses ke aset kripto yang lebih beragam untuk pelanggan kami," kata Country Manager Luni Indonesia Jay Jayawijayaningtiyas, dalam siaran pers, dikutip Kamis.

Baca juga: Investor kripto tumbuh pesat di Indonesia selama pandemi

Namun demikian, katanya, Luno tetap berpegang pada prinsip hanya menawarkan aset kripto kategori blue chip yang terbukti keamanannya.

Sebelum meluncurkan aset kripto di platformnya, Luno melakukan serangkaian proses seleksi dan penilaian yang meliputi faktor-faktor seperti keamanan, kepatuhan, dan utilitas.

Luno juga selalu menyarankan siapa pun yang ingin berinvestasi aset kripto untuk mencari tahu dan mengumpulkan informasi sebelum membeli aset kripto yang diminati.

Jay mengatakan, setiap akan meluncurkan aset kripto, Luno selalu melakukan tinjauan teknis dan ketentuan hukum yang cermat sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti.

"Prioritas kami tetap memastikan pelanggan kami mendapatkan akses yang mudah dan aman dalam berinvestasi aset kripto, serta didukung dengan informasi dan pengetahuan seputar aset kripto, katanya.

Untuk itu, Luno akan terus berupaya untuk memberikan edukasi mengenai aset kripto melalui berbagai platform agar masyarakat dapat merasa aman dan percaya diri dalam memulai investasi aset kripto.

Baca juga: Transaksi kripto naik 4 kali lipat di Luno selama 2021

Baca juga: Luno buat usaha patungan dengan Multipolar

Baca juga: Luno terima pendanaan baru termasuk dari Google

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022