Jakarta (ANTARA) - Direktur Penelitian Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mohamad Miftah mengatakan perbankan akan menjadi pusat dari ekosistem digital di masa yang akan datang.

"Artinya perbankan memiliki peran sebagai pusat produk dan layanan, baik layanan keuangan maupun non keuangan," katanya dalam webinar "Hybrid Banking Ekosistem" yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Ia juga memperkirakan akan semakin banyak institusi bank ke depan yang menerapkan open banking dengan Application Programming Interface (API) yang dikolaborasikan dengan institusi lain guna melayani nasabah.

"Di masa depan juga akan terjadi platformification, yang memungkinkan berbagai layanan dan nasabah untuk terhubung, berinteraksi, dan bertukar nilai," imbuhnya.

Adapun sejak 2019 evolusi digital perbankan telah terjadi pada aspek data, bisnis model, regulasi dan pengawasan, serta penggunaan teknologi, dan akan terus berkembang ke depan.

Terkait data, menurut Miftah, bank akan terus berkembang untuk memenuhi fungsi sebagai penyimpan data pribadi nasabah yang paling aman.

Layanan bank juga akan menjadi semakin lengkap dengan pembentukan platform sendiri, artinya bank akan menyediakan pilihan layanan bagi nasabah secara pribadi.

"Regulasi dan pengawasan juga akan berubah dari product specific ke pemantauan aktivitas institusi dan berorientasi terhadap hasil," katanya.

Teknologi yang digunakan untuk mendigitalisasi perbankan ke depan juga akan bergerak dinamis guna memenuhi pergerakan ekosistem dan juga referensi dari pelanggan.

"Misalnya dengan penggunaan machine learning, Artificial Intelligence, biometrik, cloud computing, dan quantum computing," ucapnya.

Baca juga: Airlangga : Digital economy working group dorong ekosistem digital

Baca juga: Erick Thohir: Leap Telkom bakal jadi nahkoda ekosistem digital RI


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022