Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) akan tetap berupaya mencari dana sendiri agar bisa mendanai program-programnya dalam membantu kesejahteraan mantan atlet.

"Untuk tetap bertahan, yayasan tidak cukup hanya mengandalkan pendanaannya hanya dari donatur saja, melainkan harus bisa menciptakan suatu kegiatan yang bisa mendatangkan keuntungan yang dikelola dengan manajemen yang baik dan bisa digunakan untuk mendanai program YOI dalam membantu atlet," ujar aktivis YOI, Dirgantoro kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Dirgantoro mengungkapkan, berbicara mengenai olahraga di Indonesia, maka banyak pihak yang terlibat di dalamnya yakni pemerintah, yayasan, federasi, pengelola sarana dan para olahragawan sereta mantan atlet.

"Komunitas olahraga bahkan masyarakat Indonesia sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang menjadi kepentingan olahraga di Indonesia juga merupakan kepentingan masyarakat Indonesia," ujar Dirgantoro dalam diskusi mencari terobosan baru pendanaan YOI.

Dirgantoro mengatakan, kondisi memprihatinkan yang dialami sebagian besar mantan atlet Indonesia telah mendorong kepedulian YOI yang telah mencanangkan program-program sosial yang bertujuan membangun "Indonesia Juara".

Program-program itu, lanjutnya, berupa bantuan dana, pemberian asuransi kesehatan maupun pendidikan, pembinaan dan mengembalikan rasa percaya diri akan pentingnya kemandirian.

Dalam upaya penggalangan dana, lanjutnya, YOI sendiri tengah mengupayakan kerjasama dengan Telkomsel dalam memasarkan voucher pulsa "Prima", dimana sebagian besar hasil penjualannya diperuntukkan membantu kesejahteraan atlet.

"Penjualan kartu Prima itu nantinya akan diaudit secara resmi oleh lembaga berkompeten dan penyaluran dananya akan dilakukan secara transparan. Antara 30-40 persen hasil penjualannya akan diperuntukkan bagi para mantan atlet," ujar Dirgantoro.

Dia memberikan contoh mantan olahragawan seperti Azadin Anhar (tinju) dan Djuhariah (judo) merupakan contoh nyata keironisan nasib olahragawan Indonesia. Mereka hanya sedikit dari banyaknya mantan
olahragawan yang mengalami hal serupa.
 
Kondisi memprihatinkan yang dialami sebagian besar mantan olahragawan Indonesia membakar kepedulian Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI). yang telah mencanangkan program-program sosial yang bertujuan membangun Indonesia Juara, khususnya membantu mantan olahragawan.

Di tempat yang sama Radja Nasution (Pelatih renang) mengatakan bahawa yayasan seperti YOI ini perlu didukung, dan dimonitor bersama, supaya semua programnya berjalan sesuai dengan aturan yang ada.   "Bisa saja YOI membuat kegiatan yang sifatnya penggalangan dana, dengan meminta para pengusaha sebagai donatur," tambah Radja Nasution.

"Diharapkan program YOI terus berjalan berkesinambungan, jangan hanya sementara saja, dan bantuan kepada mantan atlet tidak hanya bantuan materi saja, tetapi perlu bantuan pembinaan keahlian mantan atlet , agar mantan atlet bisa mandiri," katanya.
 
Sementara itu, Toto Prawoto (pengamat olahraga) menagatakan, bantuan untuk mantan atlet, lebih diarahkan kepada pembinaan, dan bantuan berupa modal untuk usaha kecil, yang nantinya bisa berkembang dan dapat menjadi penopang ekonomi para mantan atlet.

"Yayasan dibentuk  dengan tujuan baik, yaitu untuk misi kemanusiaan, program-program sosial yang telah
direncanakan harus terlaksana agar bantuan untuk mantan atlet tidak sia-sia." katanya.
(ANT-132/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011