Vaksinasi lansia butuh kerja bersama perawat, khususnya daerah terpencil melalui dukungan TNI-Polri untuk menjangkau
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha meminta peran perawat di seluruh Indonesia untuk membantu pemerintah menyisir peserta vaksinasi COVID-19 yang tersisa dari kalangan masyarakat rentan di wilayah terpencil.

"Yang jadi fokus kami adalah lansia, masyarakat berkomorbid dan yang belum vaksin. Vaksinasi lansia butuh kerja bersama perawat, khususnya daerah terpencil melalui dukungan TNI-Polri untuk menjangkau," kata Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam webinar Hari Perawat Nasional Ke-48 Tahun yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kemenkes tambah dua jenis vaksin pada anak guna atasi kekerdilan

Kunta mengatakan capaian vaksinasi di Indonesia menempati urutan empat tertinggi negara-negara di dunia. Bali menjadi provinsi di Indonesia yang terbaik pencapaian vaksinasinya.

"Capaian vaksinasi Indonesia di awal biasa 100 ribu suntikan per hari, sekarang bisa sampai 1 juta hingga 2,5 juta sehari. Indonesia terbaik keempat di dunia," katanya.

Baca juga: Kemenkes: Pelayanan kesehatan primer jadi prioritas pemerintah

Kunta mengatakan Indonesia masih menyisakan vaksinasi di daerah terluar, tertinggal, terdepan (3T) karena tantangan geografis.

"Kalau di daerah lain yang mudah dijangkau bisa semua dipenuhi. Antusias anak dan ibu juga tinggi, tapi yang rendah lansia," katanya.

Kunta meminta peran Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di setiap daerah untuk menyisir masyarakat yang tersisa. "Karena kalau semakin sedikit jumlah sasaran, makin susah," katanya.

Baca juga: 152,73 juta penduduk RI sudah terima dosis lengkap vaksin COVID-19

Kunta mengatakan Kemenkes telah memfasilitasi sejumlah kebijakan untuk mempermudah penyisiran masyarakat yang tersisa, di antaranya melalui Aplikasi PeduliLindungi yang kini telah diunduh lebih dari 100 juta pengguna.

"Kita perbaiki aplikasi PeduliLindungi, ini salah satu aplikasi terbaik di dunia. Melalui aplikasi ini kita bisa deteksi pasien dan kita koneksi dengan telemedisin, bisa konsultasi dokter untuk pengobatan," katanya.

Kemenkes juga membantu proses pemetaan sasaran vaksinasi lansia di atas 60 tahun lewat pesan singkat ajakan untuk vaksinasi.

Baca juga: UIN Alauddin Makassar gelar vaksinasi penguat sambut Ramadhan 1443 H

"Pesan ajakan itu bisa lewat Posyandu, Puskesmas, rumah sakit supaya mereka datang divaksin. Kalau tidak bisa, kita kirim petugas cek orang tersebut," katanya.

Selain itu Kemenkes juga mengintensifkan sosialisasi agar muncul pemahaman masyarakat bahwa vaksin primer maupun booster atau dosis ketiga telah tersedia di Indonesia sehingga diharapkan mengundang antusiasme masyarakat yang belum divaksin.

Baca juga: BPOM jamin keamanan vaksin yang batas kedaluwarsanya diperpanjang

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022