Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan, pihaknya mendorong kepemimpinan perempuan terutama dalam sektor energi terbarukan yang diwujudkan dengan cara meningkatkan partisipasi perempuan di dunia kerja dan dalam mempelajari ilmu-ilmu sains dan teknologi.

"Kedepannya kita harus mendorong kepemimpinan perempuan terutama dalam sektor energi terbarukan dengan meningkatkan partisipasi perempuan di dalam tenaga kerja dan juga di dalam sektor STEM," kata Bintang dalam webinar CSW 66 Side Event dengan tema "Energy Transition and Rural Women: Experiences from the Republic of Indonesia and Global Partners" yang diikuti di Jakarta, Kamis malam.

Baca juga: Indonesia mulai bangun fasilitas penyimpanan listrik berbasis baterai

Bintang menjelaskan, data statistik di Indonesia pada 2020 menunjukkan hanya 29 persen dari perempuan yang memiliki pendidikan tinggi serta mempelajari bidang sains dan teknologi.

Dia juga mengatakan, perempuan seringkali tidak bisa mencapai posisi-posisi penting yang bisa melakukan pengambilan keputusan.

Padahal, menurutnya, kebijakan terkait dengan energi transisi perlu melibatkan perempuan.

"Kita harus menciptakan situasi yang kondusif untuk perempuan dan juga terus melakukan pengarusutamaan gender dan juga kita harus memastikan bahwa semua kebijakan-kebijakan yang terkait dengan energi transisi itu melibatkan perempuan," katanya.

Baca juga: Pemanfaatan FABA di Flores dorong inovasi energi di Indonesia

Pihaknya menambahkan, perempuan merupakan pahlawan lingkungan hidup karena mengatur konsumsi energi di tingkat rumah tangga.

"Perempuan bukan konsumen pasif dari energi karena perempuan adalah pahlawan-pahlawan kita untuk lingkungan hidup karena mereka mengatur mengenai konsumsi energi di tingkat rumah tangga," katanya.

Baca juga: PLN akan bangun pembangkit listrik tenaga angin di Banten

Bahkan menurutnya perempuan di daerah-daerah terpencil telah mampu menciptakan alternatif energi yang mudah didapat dan murah.

Oleh karena itu, dengan memberikan perempuan akses terhadap energi yang terbarukan akan menciptakan berbagai dampak yang positif.

"Memastikan adanya akses perempuan kepada energi yang terbarukan, yang bersih, akan menciptakan trickle effect yang positif, akan meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan juga meningkatkan kesehatan dalam keluarga dan anak-anak menjadi lebih berpendidikan," ucapnya.

Baca juga: PLN raih pinjaman Rp5,44 triliun untuk proyek PLTA di Jawa Barat
Baca juga: Pemerintah pastikan ekonomi tetap tumbuh pada masa transisi energi

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022