Malang, (ANTARA News) - Para nelayan di kawasan pesisir pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang mengadukan rusaknya terumbu karang yang ada dikawasan laut selatan tersebut kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Fredy Numberi, ketika berkunjung ke pantai tersebut. Menurut salah seorang nelayan Sendangbiru, Achmadi, Kamis (9/2) keberadaan terumbu karang dan ekosistem yang ada dikawasan pantai Sendangbiru sudah mengalami kerusakan cukup parah, sehingga perlu adanya "recovery" agar para nelayan bisa mendapatkan penghasilan seperti sebelumnya. "Sebenarnya, kami ingin memperbaiki kondisi terumbu karang dan ekosistem di dalamnya yang sudah rusak ini. Namun tidak ada yang cukup memadai, sehingga satu-satunya harapan kami ada uluran tangan dari pemerintah pusat maupun daerah," ucapnya. Menanggapi pengaduan nelayan Sendangbiru yang diwakili oleh Achmadi itu, Fredy Numberi menyatakan, pihaknya sudah mengucurkan dana dari pos Departemen Kelautan dan Perikanan cukup besar untuk memperbaiki kondisi terumbu karang yang rusak tersebut. Anggaran untuk pengembangan dan perbaikan terumbu karang tersebut rata-rata mencapai Rp5 miliar untuk setiap daerah, bahkan untuk wilayah Jawa Timur sampai sekarang sudah mencapai Rp144 miliar, ungkapnya. Pada tahun 2005, katanya, pihaknya juga telah mengucurkan dana untuk perbaikan terumbu karang sebesar Rp110 miliar dan 2006 sebesar Rp154 miliar. "Oleh karena itu, saya minta masyarakat nelayan mampu mengontrol ekosistem kelautan termasuk terumbu karangnya dengan tidak menangkap ikan menggunakan bahan peledak dan kalau ada warga yang melihat nelayan tetap menggunakan cara itu, tidak segan-segan melaporkan kepada pihak berwajib atau petugas yang paling dekat," ujarnya. Dalam kesempatan ini, Fredy juga menghimbau agar para nelayan Sendangbiru tidak menggunakan formalin untuk mengawetkan ikan segar hasil tangkapannya dan sebaiknya hanya menggunakan es balok.(*)

Copyright © ANTARA 2006