Jakarta (ANTARA News) - Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengatakan bangsa Palestina hanya menginginkan haknya sebagai negara merdeka yang berdaulat dan dapat menjadi anggota penuh dari Perserikatan Bangsa Bangsa.

"Bangsa Palestina hanya menginginkan haknya sebagai negara yang merdeka dan mempunyai hak untuk menjadi anggota PBB," kata Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi dalam diskusi di ruang wartawan DPR RI Senayan Jakarta, Jumat.

Diskusi publik bertema "Tantangan Negara Palestina untuk Menjadi Anggota PBB" dengan menghadirkan pembicara anggota Komisi I DPR Muhammad Nadjib, Dubes Palestina Fariz Mehdawi, Wakil Menlu Triyono, Dirjen Informasi dan Diplomatik Publik Kemlu RI Andri Hadi, Direktur Timur Tengah Kemlu Ronny Prasetyo Yuliantoro, dan dosen Ilmu Politik UIN Ali Mun Hanif.

Menurut dia, Indonesia menjadi negara kedua setelah Bahrain yang mengakui kemerdekaan Palestina. Pihaknya memang tidak terlalu menghendaki pengakuan dari PBB, tetapi secara riil sudah ada 124 negara yang mengakui Negara Palestina merdeka.

"Tentunya Palestina mengharapkan dukungan negara-negara internasional, seperti OKI, Non Blok, memang hampir mayoritas mendukung kemerdekaan Palestina. Namun memang belum semuanya mendukung, yang bisa saja mengganjal keanggotaan Palestina di PBB, karena itu kami terus menggalang dukungan internasional," kata Fariz.

Dubes Palestina tersebut juga menyayangkan sikap Amerika Serikat yang sejak awal ingin menggagalkan keinginan Palestina menjadi anggota PBB.

Sementara itu, Dirjen Informasi dan Diplomatik Publik kemlu, Andri Hadi menegaskan bahwa Indonesia mendukung langkah Palestina untuk membawa masalah ini ke PBB karena selama 20 tahun dilakukan perundingan damai bilateral tidak juga menunjukkan hasil dan tanda-tanda kemajuan.

Indonesia, katanya, bersikap proaktif sejak pertemuan non-blok dengan melobi banyak negara sahabat untuk memberikan dukungan pada keinginan Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya melalui PBB.

"Dukungan penuh Indonesia kepada Palestina itu wajib sesuai dengan konstitusi UUD 45. Kalau melihat keinginan Palestina ini merupakan hal yang wajar bagi setiap negara. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, karena itu tidak boleh ada satu negarapun yang bisa menghalanginya," kata Andri.

Menyangkut keinginan Palestina untuk menjadi anggota PBB, tambah Andri, Indonesia mendukung sepenuhnya keinginan menjadi anggota PBB dalam bentuk apapun.

"Dukungan RI atas keinginan menjadi anggota PBB dan kemerdekaan merupakan amanat konstitusi. Kita akan terus konsisten pendirian Negara Palestina yang hidup damai dan berdampingan dengan tetangganya," kata Andri.

Hari ini, sidang umum PBB akan membicarakan keinginan Palestina untuk menjadi anggota PBB. Sampai saat ini, Amerika Serikat menyatakan akan menggunakan hak veto untuk menolak keinginan Palestina menjadi anggota PBB.

(T.J004/E011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011