Serang, Banten (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak umat Islam untuk menyebarkan ajaran yang sejuk dan damai demi kebaikan umat manusia.

"Kita memiliki tugas untuk menyebarkan Islam yang sejuk dan damai," kata Presiden saat menghadiri peringatan haul Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi al-Bantani, di Pondok Pesantren An-Nawawi, Serang, Banten, Jumat malam.

Kepala Negara mengatakan, Islam yang damai adalah salah satu ajaran dan teladan yang diwariskan oleh Syaikh Nawawi, seorang ulama besar Indonesia.

Selain itu, Syaikh Nawawi juga mengajarkan paham Islam yang moderat dan tidak ekstrim.

Menurut Kepala Negara, Islam pada dasarnya adalah ajaran yang mengedepankan nilai-nilai universal tentang kebaikan. Nilai-nilai kebaikan itu akan menginspirasi, sehingga menciptakan perdamaian dunia.

"Kita hargai keberagaman dan mendorong pemberdayaan masyarakat yang majemuk, kritis, dan bermartabat," katanya.

Untuk mencapai semua itu, kata Presiden, umat Islam harus akrab dengan dunia pendidikan yang terbuka.

Pendidikan yang baik akan membuka cakrawala tanpa harus meninggalkan jati diri dan nilai keagamaan.

Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono berada di Pondok Pesantren An-Nawawi bersama sejumlah menteri, antara lain Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Mendiknas M. Nuh.

Pondok pesantren An-Nawawi dipimpin oleh KH Ma`ruf Amin pada 2001. Pesantren itu memiliki lembaga pendidikan formal tingkat dasar, menengah, dan atas.

Sekitar 400 orang santri menimba ilmu di pesantren tersebut.

Ratusan santri bersama warga Kampung Tanara, Serang, Banten berkumpul di pesantren untuk memperingati haul Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi al-Bantani.

Syaikh Nawawi Al-Bantani adalah salah satu ulama besar Indonesia. Dia lahir pada 1813 di Serang, Banten dan meninggal di Mekkah pada 1897.

Ulama yang masih punya hubungan darah dengan Maulana Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati itu adalah salah satu pengajar di Makkah Al-Mukarramah.

Selama hidupnya, dia telah menghasilkan ratusan kitab yang menjadi rujukan bagi para siswa di berbagai negara. Ia menulis kitab dalam hampir setiap disiplin ilmu yang dipelajari di pesantren.
(F008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011