Solo,  (ANTARA News) - Dewan Pakar Megawati Institut menilai indeks frustrasi masyarakat Indonesia selama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Yusuf Kalla, terus meningkat. "Indeks frustrasi masyarakat terdiri dari indeks kesengsaraan dan kelangkaan," kata anggota Dewan Pakar Megawati Institut, Hendrawan Supratikno, usai menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di Solo, Rabu. Ia menjelaskan, indeks kesengsaraan rakyat Indonesia meningkat dari 15 persen pada tahun 2004 menjadi 19 persen pada tahun 2008. Selain itu, kata dia, indeks kelangkaan pada tahun 2008 mencapai 42 persen. "Hal tersebut terlihat dari maraknya fenomena antre pada tahun 2008 lalu," katanya. Menurut dia, meskipun pemerintahan saat ini mengklaim pengangguran terus mengalami penurunan, target yang telah ditetapkan tidak tercapai. Sementara, lanjut dia, penurunan pengangguran bukan satu-satunya indikator indeks kesengsaraan, tetapi juga tingkat inflasi. Sementara itu, anggota Dewan Pakar Megawati Institute, Sri Adiningsih mengatakan, prestasi pengelolaan ekonomi Indonesia tidak cukup hanya dengan predikat baik saja. "Paling tidak harus lebih baik atau lebih efektif dibanding pemerintahan sebelumnya," kata Ekonomo Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini.(*)  

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009