Yogyakarta (ANTARA News) - Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas praktik korupsi, kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas.

"Dalam konteks itu, perguruan tinggi dapat berperan aktif mendorong peningkatan integritas nasional dan pemerintahan yang baik," katanya pada Kuliah Umum Program Doktor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, saat ini kampus masih terlalu sering mengurusi hal-hal rutin dan terlalu banyak berteori. Orang-orang kampus seharusnya lebih sering ikut terjun langsung menyelesaikan persoalan publik sehingga tidak berkesan mengisolasi diri dari masyarakat.

"Salah satu upaya yang dapat dilakukan sivitas akademika dalam menyelesaikan persoalan publik termasuk memerangi korupsi adalah dengan memperdalam riset tentang peta korupsi, jaringan korupsi, peta korban dan aktor, modus, dan sistem praktik korupsi," katanya.

Ia mengatakan, kajian ilmiah yang dilakukan perguruan tinggi tentang korupsi berupa riset, skripsi, tesis atau disertasi harus bisa mengidentifikasi problem korupsi dan tata kelola pemerintahan.

"Hal tersebut nantinya bukan hanya penting bagi pengembangan ilmu tapi juga berkontribusi mengatasi krisis kebangsaaan dan kenegaraan," katanya.

Dalam hal ini, menurut dia, dosen harus berperan bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai provokator bagi mahasiswanya. Tentu saja provokasinya dalam hal yang positif.

"Dengan demikian akan terwujud pemerintahan yang bersih. Saya optimistis pemerintahan yang bersih dapat terwujud asalkan kita sistemik dan mau bekerja keras," katanya.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011