Padang (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Holtikultura Sumatera Barat menargetkan surplus beras sebanyak 600 ribu ton pada 2011 dan bisa menutupi kebutuhan nasional.

"Saat ini luas sawah di Sumbar mencapai 238 ribu hektare dan bisa menghasilkan 2,3 juta ton beras pada tahun ini," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumatera Barat Jhoni di Padang, Minggu.

Menurut Jhoni, angka tersebut ditargetkan terus meningkat sehingga bisa mencapai program swasembada pangan secara nasional pada 2014 di mana Sumbar bisa surplus 854 ribu ton dari 10 juta ton target pemerintah.

Ia juga menekankan agar petani menggunakan pupuk organik dan menekan penggunaan pupuk kimia untuk pencapaian target padi tersebut.

"Kita saat ini sedang mengampanyekan sistem organik untuk menekan laju pertumbuhan hama dan kita menargetkan menambah 700 hektare lahan pertanian di Sumbar guna meningkatkan surplus beras di Sumbar," paparnya.

Saat ini, lanjutnya, penggunaan pupuk anorganik di Sumbar untuk pangan mencapai 82 ribu ton dalam setahun.

Sementara, pupuk itu banyak dialihkan ke tanaman lain seperti sawit sehingga kerap kali terjadi kelangkaan pupuk di sejumlah daerah.

"Keterlambatan masuknya pupuk juga bisa terjadi karena terlambatnya bongkar muat setelah pengiriman dari distributor," katanya.

Untuk mengatasi permasalahan pupuk ini, petani dapat memelihara ternak dan memanfaatkan kotorannya sebagai pupuk kompos.

"Memelihara ternak juga bermanfaat, karena setelah bertani mereka bisa nyambi sambil ternak dan dapat menghasilkan uang," jelasnya.

Jhoni menambahkan, saat ini yang masih menjadi permasalahan di Sumbar adalah tidak serentaknya masa tanam sehingga berbeda pula saat masa panen dan masih ada petani Sumbar yang melakukan penanaman satu kali dalam setahun.

"Paling banyak, petani Sumbar mampu melakukan 2,5 kali tanam dalam setahun," katanya.
(ANT-275/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011