Peluang yang sangat menjanjikan adalah diplomasi pendidikan, secara diplomasi, pendidikan itu cakupannya sangat luas,
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Kenya Mohamad  Hery Saripudin mengatakan pihaknya hendak mendorong lebih banyak pelajar Kenya untuk menuntut ilmu di Indonesia guna memperkuat hubungan antarmasyarakat dan diplomasi ekonomi kedua negara.

“Satu hal yang sangat prinsip adalah bagaimana kita laksanakan hubungan ekonomi, tak kenal maka tak sayang. Peluang yang sangat menjanjikan adalah diplomasi pendidikan, secara diplomasi, pendidikan itu cakupannya sangat luas,” kata Hery dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, diplomasi pendidikan tak hanya bicara soal pendidikan formal, namun juga program-program yang bersifat informal dan kegiatan seperti kampanye kesadaran publik.

Dia meyakini bahwa kerja sama pendidikan dapat menjadi salah satu pintu masuk penguatan hubungan antarmasyarakat kedua negara. Saat masyarakat dan pelaku bisnis Indonesia dan Kenya mengenal satu sama lain dengan lebih dekat, maka keduanya akan dapat lebih nyaman untuk menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat lagi.

Baca juga: Menlu RI: pembukaan Kedubes Kenya tingkatkan kerja sama bilateral

“Dari situlah kenapa saya mengatakan memerlukan ikhtiar bersama, kerja sama dari berbagai pemangku kepentingan, dari pemerintah, dari media, bagaimana mendidik, juga dari pihak yang lainnya. Jadi ini diplomasi pendidikan yang sedang kita galakkan,” papar Hery.

Menurut dia, saat ini kerja sama pendidikan yang terjalin antara Indonesia dan Kenya termasuk penyediaan beasiswa bagi pelajar asal Kenya melalui program beasiswa kemitraan negara berkembang (KNB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hery menjelaskan bahwa dalam program tersebut, pemerintah menyediakan 250 kursi beasiswa bagi 130 perwakilan, termasuk di Nairobi.

Tahun lalu, sebanyak 18 pelajar asal Kenya mendapatkan kesempatan untuk menempuh studi tingkat magister dan doktoral di Indonesia, namun menurut Hery angka tersebut masih jauh dari cukup.

“18 itu kurang, target saya setiap tahun mahasiswa dari wilayah kerja saya untuk mendapatkan beasiswa, karena saya punya keyakinan mereka ini pelajar sekarang tapi bayangkan 20-25 tahun dari sekarang mereka ini calon pemimpin,” ujarnya.

Selain melalui program KNB, dia juga berniat untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan para rektor di kampus-kampus merdeka yang dapat menerima pelajar asing secara independen.

“Kami tahun lalu sudah memanfaatkannya, jadi dari 18 bertambah sekarang ada 30 mahasiswa termasuk yang dari program mandiri itu, kami berharap tahun depan akan meningkat lagi,” ujarnya.

Baca juga: Dubes RI dorong investor Tanah Air jajaki sektor infrastruktur Kenya
Baca juga: Menlu Kenya: Presidensi G20 kembali jadikan Indonesia episentrum dunia


Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022