Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengajak generasi muda meneladani semangat juang pahlawan nasional dari Aceh, Laksamana Keumalahayati, salah satunya dengan berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa dan negara.

"Saatnya generasi muda khususnya, untuk terus terlibat aktif memajukan perjuangan para pahlawan, dengan mengisi kemerdekaan bagi pembangunan di berbagai bidang," kata Riza, setelah menyaksikan teater musikal Keumalahayati di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Sabtu.

Ia mengharapkan generasi muda terus menumbuhkan nilai cinta kebangsaan, salah satunya dengan memahami sejarah bangsa dan mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.

"Jadi, penting, khususnya bagi generasi muda, memahami, mengerti sejarah bangsa, sejarah para pahlawan serta bagaimana perjuangan dan pengorbanan para pejuang untuk memerdekakan bangsa ini dan mempertahankannya," ujar Riza.

Sepak terjang laksamana wanita pertama Tanah Air, Keumalahayati diangkat dalam teater musikal di Teater Jakarta, TIM, pada Sabtu, pukul 15.00-17.00 WIB dan 19.00-21.00 WIB gratis.

Teater musikal itu diproduksi oleh Gema Citra Nusantara (GCN) bersama Papatong Artspace.

Pemimpin CGN sekaligus produser eksekutif Mira Marina Arismunandar menjelaskan teater musikal tersebut dikemas dengan gaya modern, berbasis seni tari dan musik tradisi Aceh.

Pentas yang disutradarai Teuku Rifnu Wikana dan Krisna Aditya itu melibatkan seniman tradisi Aceh dan seniman Indonesia lainnya.

Para seniman yang terlibat, di antaranya Haikal AFI, Teuku Rifnu Wikana, Junio Fernandez, Kamal Nasuti, Yan Wibisono, Irlanto, Karissa Soerjanatamihardja serta anggota sanggar CGN dan seniman dari Universitas Negeri Jakarta.

Perjuangan Laksamana Keumalahayati dimulai dari sebuah perang di Perairan Teluk Haru, antara Portugis dengan Kesultanan Aceh Darussalam.

Peperangan itu mengakibatkan kematian suaminya, sehingga Keumalahayati bertekad untuk meneruskan perjuangan sang suami.

Ia kemudian memimpin Laskar Inong Balee yang memiliki prajurit sekitar 2.000 wanita yang ditinggal gugur suami, didukung 100 kapal perang.

Bersama laskar itu, ia memimpin perang dan berhasil melindungi pelabuhan dagang Aceh dari penjajah. Peperangan itu menewaskan Cornelis dan menangkap Frederick de Houtman, dari pihak Belanda.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022