Riza menyampaikan hal itu saat acara Musyawarah Daerah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (Musda ICMI) Jakarta Pusat di Jakarta, Senin.
Baca juga: Wagub DKI dorong umat Islam menjadi produsen
“Kalau bicara dakwah ormas-ormas Islam sudah banyak yang melakukannya, ICMI fokus pada membangun intelektual dan ekonomi umat,” ujar Riza.
Riza menekankan ICMI harus bisa menghadirkan para pengusaha muda, cendekiawan dan wirausahawan untuk membangun perekonomian.
"Saat ini usaha-usaha kecil bahkan rumahan tidak bisa dianggap enteng karena dengan adanya perkembangan teknologi digital, melalui digital marketing ini dapat menghemat waktu dan biaya serta lebih efisien," katanya.
Riza juga berharap adanya ICMI dapat menciptakan pengusaha baru untuk membangun perekonomian saat ini.
“Ini momen yang baik, sehingga ICMI bisa menghasilkan pengusaha baru, mengambil peran, mengakomodir semua elemen bangsa para tokoh, cendekiawan, wirausahawan, untuk membangun ekonomi kita mulai dari yang sederhana,” lanjutnya.
Riza menilai umat Islam sempat tertinggal lantaran hanya dimanfaatkan sebagai pembeli atau konsumen, namun kini pengusaha Islam sudah banyak yang mampu berkompetisi.
Baca juga: BJ Habibie dikenang sebagai pemersatu pemerintah dan umat Islam
Harapannya usai pandemi, dengan adanya kontribusi ICMI mampu mengarahkan pengusaha Islam menjadi lebih baik.
Salah satunya dengan mendukung para pelaku usaha rumahan hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai dari hal-hal yang terkecil yakni dengan membeli produk lokal.
Riza mengungkapkan adanya musyawarah daerah dapat menjadi evaluasi bagi para anggota ICMI saat memilih Ketua ICMI Jakarta Pusat.
"Saya harap para peserta dapat memilih kandidat terbaik secara bijak dari para kader-kader yang ada," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mengharapkan para intelektual Islam dapat berkiprah menyampaikan ide dan gagasan.
Acara tersebut berlangsung di Ruang Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Jakarta Pusat.
Baca juga: Dana bergulir belum terserap optimal di wilayah penyangga Jakarta
Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022
