Kota Bogor (ANTARA) - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI memperkuat lima poin sosialisasi pemilihan umum (pemilu) 2024 dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dalam rangka pendidikan politik ke masyarakat dan kaum intelektual di kampus-kampus.

Ketua Umum ICMI Arif Satria di Kota Bogor, Kamis, mengatakan peran intelektual dalam mengawal pemilu yang jujur, adil dan berkualitas sangat penting dalam mendukung KPU RI melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Kerja sama ICMI dengan KPU sudah kami laksanakan dua pekan lalu. Ada lima poin yang dapat memperkuat pendidikan politik anak bangsa," kata Arif.

Arif menyebutkan, kerja sama ICMI dan KPU meliputi lima program yaitu sosialisasi pemilu damai, jujur dan adil, pemberantasan disinformasi atau hoaks pemilu, silaturahim kebangsaan, serta kunjungan ke kampus-kampus dalam rangka pendidikan politik.

"Sistem demokrasi yang kuat harus memberikan pendidikan pemilih dan pendidikan politik. Kita harus bersinergi bersama sebagai intelektual dan lembaga penyelenggara pemilu," katanya.

Menurut Arif, ICMI sangat strategis sebagai organisasi kemasyarakatan yang ingin membangun bangsa berkeadilan, berdaulat dan bermartabat dalam kompetisi global.

Selain itu, organisasi itu juga berkonsentrasi untuk meningkatkan mutu sumber daya insani dalam semua aspek kehidupan, sebagai dasar untuk pengembangan karakter dan pembangunan bangsa.

Ketua KPU Hasyim Asy’ari menyatakan bahwa KPU tidak dapat bekerja sendiri untuk menyelenggarakan pemilu. Kerja sama dengan para pihak atau mitra adalah suatu kebutuhan masa kini.

Menurut dia, kerja sama dengan organisasi intelektual seperti ICMI ini menjadi langkah penting dalam memajukan partisipasi aktif warga negara dalam proses politik dan pemilihan umum.

Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang diperlukan bagi warga negara agar dapat berpartisipasi dengan bijak dalam pemilihan umum dan memahami sistem politik mereka.

Selain meningkatkan partisipasi pemilih, KPU juga bekerja sama dengan sejumlah universitas tanah air untuk pembukaan program studi tata kelola pemilu. Pembukaan program studi tersebut diperlukan agar sistem pemilu dapat terdokumentasi dengan baik.

Ia berharap ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.
Baca juga: Ketua KPU: Pelaksanaan pemilu setiap lima tahun harus diperjuangkan
Baca juga: KPU: PKPU 33/2018 sudah cukup atur sosialisasi parpol peserta pemilu
Baca juga: ICMI ajak seluruh komponen bangsa menjaga kesantunan berpolitik

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023