Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan mengutarakan harapannya agar pembangunan tambak udang modern terintegrasi seluas 528,15 hektare di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dapat menjadi andalan perekonomian setempat guna meningkatkan kesejahteraan warga.

"Dengan adanya pembangunan tambak udang modern di Sumbawa ini dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menjadi andalan bagi kemajuan daerah di Sumbawa NTB," harap Johan Rosihan dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Johan juga mengapresiasi atas terobosan baru Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan merealisasikan pembangunan tambak udang terintegrasi di Kabupaten Sumbawa NTB, yang direncanakan seluas 528,15 Ha dengan jumlah kolam sebanyak 1.811 kolam.

Apresiasi itu, ujar dia, karena tambak udang modern ini merupakan model pembangunan pengembangan kawasan budidaya udang terintegrasi dengan standar kualitas meliputi instalasi, kualitas air, akuakultur modern 4.0 dan kualitas kawasan pesisir dengan skema budidaya berskala besar dari hulu ke hilir dalam satu kawasan.

Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini juga mendorong agar Kementerian Kelautan dan Perikanan terus mendampingi dan berkomitmen untuk peningkatan produksi tambak budidaya udang di Sumbawa yang selama ini hanya berkisar 0,6 ton per Ha.

"Saya berharap nantinya hasil panen tambak udang modern ini bisa cukup maksimal di Sumbawa sekitar lebih dari 40 ton per hektar per siklus," ujar Johan.

Wakil Rakyat dari Pulau Sumbawa ini mengingatkan perlu kiranya KKP memberi prioritas pada indeks keberlanjutan pada lokasi yang akan dibangun tambak udang modern dengan mengintegrasikan seluruh dimensi baik aspek ekologi, sosial, hukum, ekonomi, kelembagaan, dan teknologi dari wilayah pesisir secara komprehensif sebagai modelling shrimp estate.

Apalagi, lanjutnya, potensi Sumbawa yang luar biasa ini harus dikelola dengan konsep pembangunan perikanan berkelanjutan agar lingkungan tetap lestari dan rakyat makin sejahtera.

Johan juga mengingatkan agar KKP memberi perhatian pada konsep kelembagaan untuk mendukung pelaksanaan tambak udang modern ini serta memperkuat hubungannya dengan revitalisasi tambak rakyat agar semuanya produktif.

Seperti diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi lokasi pembangunan percontohan kawasan budidaya udang terintegrasi di Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (18/3).

Menteri Kelautan dan Perikanan mengemukakan bahwa pembangunan tambak udang terintegrasi untuk mendorong produktivitas masyarakat yang selama ini masih melakukan budidaya secara tradisional, sekaligus untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah.

Kawasan tambak udang modern ini akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti kantor pusat kontrol manajemen, laboratorium, mess karyawan, nursery pond, kantor kontrol, dan jalan. Sedangkan kondisi saat ini bentuk tambak tidak beraturan, tidak memiliki saluran inlet dan outlet, serta tidak memiliki tandon dan instalasi pengolah air limbah (IPAL).

Pembangunan menggelontorkan biaya senilai Rp2,25 triliun. Targetnya pembangunan dimulai pada pertengahan tahun 2022 dengan lama pembuatan konstruksi ditaksir selama dua tahun.

Melalui pembangunan tambak udang modern ini, KKP mendorong peningkatan produksi tambak budidaya tradisional di Sumbawa yang selama ini hanya 0,6 ton per hektare menjadi 40 ton per hektare. Di samping itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat serta nasional dengan lahirnya kegiatan ekonomi pendukung, salah satunya pabrik pakan.

Menteri Trenggono memastikan pembangunan percontohan tambak udang modern di Sumbawa mengedepankan prinsip kelestarian lingkungan, antara lain dengan pembangunan tidak akan merusak mangrove yang ada di sekitar lokasi, malah akan dilakukan penanaman sebagai lokasi hijau di sekitar tambak, serta areal tambak juga dilengkapi dengan tandon air dan IPAL.

Baca juga: PUPR rehabilitasi saluran air dukung revitalisasi tambak udang KKP
Baca juga: KKP utamakan revitalisasi ketimbang buka lahan baru tambak udang
Baca juga: Luhut targetkan RI jadi lima besar eksportir produk perikanan dunia

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022