... Solo bukan kota teroris. Solo sebagai kota budaya...
Solo (ANTARA News) - Puluhan budayawan di Kota Solo menggelar aksi pasca teror bom bunuh di di Gereja Bethel Injili Sepenuh Kepunton Solo, Minggu (25/9), mereka menolak jika kotanya dinilai sebagai "sarang teroris".

Komunitas Budaya Solo menentang kekerasan apapun bentuknya, tetapi kami tidak akan melawan dengan kekerasan. Kami akan tetap melawan dengan kedamaian.

"Solo bukan kota teroris. Solo sebagai kota budaya. Untuk itu diminta seluruh masyarakat di kota ini tidak terpancing adanya kejadian bom tersebut," kata koordinator komunitas, Irwan SB.

Teror bom di gereja tersebut bukanya hanya merupakan tanggung jawab bagi masyarakat di kota ini, tetapi ini juga merupakan kesalahan negara. Negara harus bertanggung jawab dan secepatnya bisa menangkap dalangnya dan untuk diseret di pengadilan.

"Dampak peristiwa ini bukan hanya pada umat gereja, tetapi seluruh warga kota ini menanggungnya," katanya.

Komunitas budaya yang menggelar aksi itu juga membubuhkan tanda tangan diatas kain panjang sebagai tanda protes atas tindakan kekerasan tersebut, serta seorang seniman yang diduga di depan pintu gerbang Balai Kota Surakarta dengan tubuhnya berlumuran cat merah.

"Kami melakukan ini sebagai tanda protes atas terjadinya tindak kekerasan meledaknya bom bunuh diri di gereja tersebut," kata Romo Hartono yang melakukan aksi tersebut. (J005)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011