Jakarta (ANTARA News) - Dua korban peledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, Jawa Tengah, pada 25 September 2011, masih mengalami luka berat karena terdapat benda asing di tubuhnya.

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin, mengatakan dua korban luka berat itu saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Dr. Oen, Solo, bersama dengan 12 korban luka-luka lain.

"Dua agak berat. Satu benda asing di otaknya, sudah berhasil dikeluarkan kemarin. Ada satu lagi yang kemasukan benda asing di kandung kemihnya, juga sudah dioperasi tadi malam," kata Endang.

Menkes menyebutkan RS Dr Oen saat ini masih merawat 14 korban luka dengan empat di antaranya menderita patah tulang. Sedangkan 14 korban lainnya sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.

Menkes pada Senin sore berencana untuk bertolak ke Solo, Jawa Tengah, untuk menjenguk korban luka-luka akibat ledakan bom bunuh diri sekaligus memastikan mereka mendapat perawatan maksimal.

Endang mengatakan, Kementerian Kesehatan telah membentuk tim untuk menangani korban luka-luka dengan menyediakan rumah sakit rujukan apabila Rumah Sakit Dr Oen tidak sanggup menangani mereka.

"Kalau Rumah Sakit Oen tidak sanggup, kita rujuk ke rumah sakit lainnya. Tapi sampai saat ini tidak ada yang dirujuk," ujarnya.

Menkes memastikan biaya perawatan para korban ledakan bom ditanggung sepenuhnya oleh negara. Kementerian Kesehatan, menurut dia, akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Solo untuk berbagi tanggungan biaya perawatan para pasien.

"Biaya tentu ditanggung oleh pemerintah. Tentu Kementerian kesehatan mau tanggung, tapi saya baca tadi Pemerintah Solo mau tanggung juga. Nanti kita bicaralah, Kemenkes dengan pemerintah Kota Solo," demikian Endang.

(T.D013*F008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011