jika kehidupan berlangsung lama seperti itu, tentu tidak nyaman, terlebih menjelang Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 2022.
Lebak (ANTARA) -
Masyarakat korban bencana tanah bergerak di Jampang Kuning Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengaku ketakutan tertimpa bangunan rumah roboh, karena kondisi tempat kediamannya mengalami rusak berat.

"Kami ketakutan depan rumah bangunan tembok setinggi 2,5 meter roboh, namun beruntung terjadi malam hari, sehingga tidak ada korban jiwa, " kata Marhudi (50) warga Jampang Kuning Kabupaten Lebak, Senin.
 
Masyarakat Jampang Kuning Kabupaten Lebak sebanyak 41 rumah dan 51 kepala keluarga ( KK) belum direlokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman bencana alam, sedangkan 73 rumah lainnya sudah direlokasi.
 
Bencana tanah bergerak sejak tahun 2019 tentu cukup menakutkan, karena kondisi rumah nyaris roboh, karena bagian atap dan dinding tembok terjadi keretakan hingga terputus.
 
"Kami siang hari bersama isteri, anak, mantu dan cucu tinggal di rumah dengan kondisi nyaris roboh, namun jika malam hari mengungsi, " katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, jika kehidupan berlangsung lama seperti itu, tentu tidak nyaman, terlebih menjelang Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 2022.
 
Karena itu, warga meminta pemerintah setempat dapat membantu korban bencana tanah bergerak dengan merelokasi ke lokasi yang lebih aman.
 
Sebab, kata dia, jika berlarut-larut kehidupan tanpa solusi dikhawatirkan mengalami kecelakaan, terlebih saat ini curah hujan meningkat disertai angin kencang.
 
"Kami dan warga lainnya mendambakan direlokasi ke tempat yang lebih aman, " katanya menjelaskan.
 
Ketua RT01/09 Kampung Jampang Kuning Kabupaten Lebak Sarnata mengatakan warganya kini tinggal menyisakan 41 rumah yang belum direlokasi dan 73 rumah lainnya sudah direlokasi tahun 2020.
 
Mereka warga yang belum direlokasi itu pada siang hari ditempati, dan malam hari di tenda pengungsian yang didirikan oleh Relawan Taruna Siaga Bencana ( Tagana).
 
"Kami sudah menyampaikan semua warga jika malam hari berada di pengungsian untuk menghindari kecelakaan rumah roboh, " katanya menambahkan.
 
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal mengatakan pihaknya kini mengusulkan relokasi warga Jampang Kuning sebanyak 41 rumah ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Jakarta.
 
"Kami berharap tahun ini bisa direalisasikan pembangunan relokasi itu, " katanya menjelaskan.
Baca juga: Tujuh rumah roboh karena tanah bergerak di Lebak
Baca juga: 51 kepala keluarga di Lebak korban tanah bergerak dambakan relokasi
Baca juga: Warga korban tanah bergerak di Lebak kosongkan pemukiman

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022