Bandung (ANTARA News) - Unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Bandung Raya menyambut kedatangan Wakil Presiden Boediono pada konferensi internasional "Tunza Indonesia Children and Youth on the Road to Rio+20" di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Selasa.

Sekitar 40 mahasiswa tersebut hanya bisa berunjuk rasa di sekitar Kampus ITB Jalan Ganesha Bandung karena dihadang polisi yang sudah berjaga-jaga sejak pagi hari di sekitar lokasi pelaksanaan Tunza.

BEM Bandung Raya mendesak Boediono menuntaskan kasus Century. "Pada kesempatan ini, kami meminta agar Pak Boediono menuntaskan Kasus Century. Tolong dituntaskan," kata Koordinator aksi Angga Kusnan Kodasi.

Di lain soal, Angga dan BEM Bandung Raya menyayangkan kota Bandung yang menjadi tuan rumah konferensi internasional "Tunza Indonesia Children and Youth on the Road to Rio+20".

"Kita menyayangkan kenapa Kota Bandung dalam hal ini Babakan Siliwangi terpilih menjadi tuan rumah konferensi itu," ujar Angga.

Dia menilai Bandung tidak layak menjadi tuan rumah konferensi tersebut karena Pemkot Bandung dinilai tidak peduli lingkungan.

"Pemkot Bandung seperti munafik. Selama ini mereka lah yang tidak peduli terhadap Baksil (Babakan Siliwangi). Buktinya mereka yang memberikan di kafe di sana," katanya.

Para mahasiswa dan LSM lingkungan hidup telah lama memperjuangkan Babakan Siliwangi namun tidak pernah direspon Pemkot Bandung.

"Namun, ketika PBB mencanangkan Baksil menjadi kawasan hutan dunia para pemangku kepentingan yang ada seolah peduli dan seakan-akan Baksil itu milik mereka," ujar Angga.(*)

KR-ASJ/Y008

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011