Sejumlah sentimen positif dalam negeri mendukung pergerakan rupiah menguat dan relatif stabil terhadap dolar
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat tipis seiring pelaku pasar yang menanti perkembangan konflik di Ukraina.

Rupiah ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.337 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.340 per dolar AS.

"Rupiah kelihatannya bergerak dalam mode konsolidasi hari ini. Pergerakannya cukup tipis," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut Ariston, pelaku pasar mungkin menunggu sentimen atau perkembangan baru untuk menggerakkan harga.

"Mungkin menunggu perkembangan baru dari perundingan Rusia-Ukraina," ujar Ariston.

Sementara itu, sejumlah sentimen positif dalam negeri mendukung pergerakan rupiah menguat dan relatif stabil terhadap dolar.

"Surplus neraca perdagangan RI, aktivitas ekonomi yang diperlonggar, penularan COVID-19 yang mereda, optimisme BI terhadap pertumbuhan ekonomi RI, mampu menjaga penguatan rupiah terhadap dolar AS," kata Ariston.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.338 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.328 per dolar AS hingga Rp14.353 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp14.341 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.340 per dolar AS.

Baca juga: Yen awali pekan di bawah tekanan, dengan fokus kebijakan bank sentral
Baca juga: Rupiah menguat, investor berhati-hati di tengah upaya damai di Ukraina
Baca juga: Yuan tergelincir 252 basis poin menjadi 6,3677 per dolar

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022