Bogor (ANTARA News) - Jenazah pilot Muhammad Agus Khairuddin yang tewas dalam kecelakaan hellikopter di Rampong, Sumbawa, NTB, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Bojong, Giri Tirta, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Prosesi pemakaman diwarnai isak tangis keluarga yang ditinggalkan saat upacara pemakaman sipil yang dilakukan oleh perusahaan PT Airfast Indonesia yang dihadiri Komandan LANUD Atang Sadjaya Marsmal Tabri dan Pangkosek 1 Marsmal M Barkah, beserta jajarannya.

Pemakaman berlangsung usai Sholat Dzuhur sekitar pukul 12.55 WIB, sebelumnya jenazah dishalatkan di Masjid Baitusallam, Perumahan Bogor Raya Permai, Semplak, Kota Bogor.

"Jenazah sudah dimakamkan tadi usai Dzuhur, pemakaman selesai pukul 14.00 WIB," kata Arif Matondang, adik kandung almarhum saat ditemui dirumah duka di Komplek Perumahan Bogor Permai, Blok FD III Nomor 3, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Arif menyebutkan, pihak keluarga ikhlas menerima kepergiaan Pilot Agus sebagai musibah dari yang Maha Kuasa.

Pilot Agus lulusan Sekolah Penerbangan TNI Angkatan Udara Yogyakarta angkatan 30. Dan pernah bergabung di Skuadron 6 LANUD ATS Bogor.

Agus merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Kelahiran Medan, Sumatera Utara. Almarhum pergi meninggalkan istri Elly Rusmini, dua orang anak Zahra Ataiya dan Mofan Azharian.

Menurut Arif, pihak keluarga kehilangan kontak dengan Agus pada Minggu (25/9) sebelum kecelakaan terjadi.

"Minggu itu, sebelum helli jatuh kakak saya sempat mengobrol ditelpon bersama anak pertamanya Zahra. Saat itu sedang istirahat setelah membawa helli yang membawa material milik PT Newmont Nusa Tenggara di lokasi tambang Dodo-Rinti, Kabupaten Sumbawa," kata Arif.

Arif mengatakan, mereka kehilangan kontak sejak Minggu pukul 13.42 WITA, sekitar lima menit setelah menurunkan material usaha penangangan.

Sejak kehilangan kontak tersebut, lanjut Arif pihak keluarga dikabari oleh pihak kantor dan segera dijemput untuk melihat langsung keadaan di lokasi.

Arif mengaku sedih kepergiaan kakaknya, karena sudah tiga tahun tidak bertatap muka, meski sering berkomunikasi lewat telepon.

Sementara itu, menurut rekan seangkatan Agus, Sofian M Tobing yang menjadi pilot di PT Nusantara Buana Air menyebutkan, Agus sebagai pribadi yang baik, ceria, murah senyum dan tidak pernah marah.

"Dia adalah pilot senior yang memiliki jam terbang tinggi," katanya.

Menurut Sofian, Agus sudah lama bergabung dengan PT Airfast Indonesia yang bekerjasama dengan PT NNT di pegunungan Kemilas, Kabupaten Sumbawa, NTB.

Agus dikenal pilot yang memahami wilayah Timur Indonesia.

Helikopter Bellt 412 milik PT Airfast Indonesia yang dikendarai Pilot Agus dan rekannya Ari Palimpung sebagai "loadmaster".

Keduanya ditemukan Tim SAR Senin siang sekitar pukul 11.30 WITA sudah tidak bernyawa di lembah Pegunungan Kemilas.

Jenazah diterbangkan dari Mataram Selasa pagi pukul 07.00 WIB dengan menumpangan pesawat carteran Air bus Bechcraot milik PT airfast Indonesia.

Kedua jenazah tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma disambut pihak keluarg sekitar pukul 10.00 WIB, setelah upacara serah terima dari Perusahaan dengan Keluarga, jenazah agus dibawa ke rumah duka di Perumahan Bogor Permai. Sementara jenazah pilot Ari Parlimpungan, rencananya besok akan dibawa ke Manado.

(KR-LR)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011