Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membangun gedung baru Instalasi Gawat Darurat (IGD) Terpadu dan Perawatan di Rumah Sakit Umum Provinsi agar dapat melayani seluruh masyarakat.

"Mewah dan canggihnya rumah sakit kita jangan sampai melupakan masyarakat miskin dan termarjinalkan," kata Gubernur NTB H Zulkieflimansyah pada kegiatan peletakan batu pertama pembangunan IGD Terpadu dan Rawat Inap RSUD Provinsi NTB di Mataram, Senin.

Gubernur menegaskan fasilitas kesehatan terbesar dan tercanggih di Indonesia Timur ini juga bagian dari persiapan agenda internasional dan diharapkan dapat menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Baca juga: RSUD NTB terjunkan 50 dokter spesialis selama MotoGP Mandalika

Sementara itu, Direktur RSUD Provinsi NTB dr Lalu Herman Mahaputra mengatakan pembangunan gedung IGD terintegrasi dan rawat inap membutuhkan anggaran Rp270 miliar, untuk menambah kapasitas pelayanan dan optimalisasi layanan kesehatan di RSUD milik Pemprov NTB itu menjadi grade A.

Selain itu, RSUD Provinsi NTB juga akan membangun gedung belakang yang akan difungsikan sebagai gedung Onkologi Terpadu.

"Kita berharap dengan fasilitas layanan radioterapi dan kemoterapi, masyarakat NTB bisa melakukan pengobatas di RSUP NTB. Pihak Dorna juga sudah menetapkan status sangat bagus untuk fasilitas kita," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan gedung IGD terintegrasi dan rawat inap tersebut juga dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan sejumlah agenda internasional di NTB, seperti MotoGP, World Superbike (WSBK) dan MXGP.

"Jadi, gedung baru ini sebagai persiapan menghadapi acara besar seperti MotoGP, kita sudah siap," katanya.

Pembangunan Gedung IGD Terintegrasi menggunakan dana pinjaman program PEN yang diperoleh Pemprov NTB dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tahun 2021, dimana Pemprov NTB mendapatkan pinjaman sebesar Rp750 miliar.

Baca juga: NTB siapkan 4.000 tempat tidur antisipasi lonjakan Omicron

Baca juga: RSUD NTB targetkan jadi rumah sakit rujukan Indonesia Timur


Dana pinjaman sebesar itu sebesar Rp250 miliar untuk membiayai program percepatan penanganan jalan tahun jamak. Kemudian untuk pengembangan RSUD NTB sebesar Rp500 miliar.

Dana sebesar Rp500 miliar tersebut, digunakan untuk pembangunan gedung IGD Terintegrasi sembilan lantai, gedung perawatan lima lantai dan gedung rawat inap yang sekarang menjadi IGD Trauma Center dua lantai menjadi enam lantai.

Total anggaran yang digunakan sebesar Rp350 miliar. Sedangkan sisanya untuk pengadaan alat kesehatan sebesar Rp150 miliar.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022