Bandung (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri (Deplu) RI mengungkapkan ada dua jenazah dengan ciri-ciri orang Asia yang ditemukan dalam pencarian korban tenggelamnya Kapal Fery Mesir, Al Salaam Boccaccio 98, yang tenggelam di Laut Merah beberapa waktu lalu. Namun seperti dituturkan oleh Juru Bicara Deplu Yuri Thamrin kepada ANTARA pada Jumat malam hingga kini belum bisa dipastikan apakah salah satu jenazah tersebut adalah Lismanwati binti Yadi, warga Indonesia asal Lamongan, Jawa Timur yang sebelumnya dipastikan menjadi penumpang kapal naas tersebut. Menurut informasi dari KBRI di Kairo kedua jenazah tersebut saat ini masih berada di tempat penyimpanan jenazah Masruhah Dinuhum. KBRI Kairo, kata Yuri, telah mengirimkan stafnya untuk melakukan pengecekan ke tempat tersebut namun diduga kuat keduanya bukan jenazah Lismanwati. "Tampaknya dari dua jenazah tersebut tidak ada kecocokan dengan identitas ibu Lismanwati baik dari rambut, ciri fisik maupun usia," kata Yuri. Yuri mengatakan, KBRI terus menindaklanjuti informasi apapun yang didapat tentang keberadaan Lismanwati serta berkomunikasi dengan pihak keluarganya di Lamongan. Juru bicara Deplu RI lainnya, Desra Percaya, mengatakan bahwa Deplu RI telah mengirimkan stafnya ke Lamongan untuk menemui keluarga Lismanwati guna memberitahukan secara resmi tentang musibah itu serta antisipasi yang perlu dilakukan bila ternyata Lismanwati meninggal atau tidak ditemukan seperti hal-hal yang terkait pengurusan asuransi. Desra mengatakan bahwa KBRI Kairo juga masih mencoba menghubungi majikan korban di Saudi Arabia yang bernama Tariq Mohammad Naqodi. Lebih lanjut ia menjelaskan pula bahwa Deplu masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah Mesir tentang kapan pencarian korban akan dihentikan. Bila pencarian korban dihentikan maka secara otomatis semua korban yang belum dinyatakan selamat disimpulkan telah meninggal dalam kecelakan tersebut. Tentang kemungkinan adanya permintaan dari keluarga Lismanwati untuk membawa jenazah Lismanwati (bila ditemukan--red) ke tanah air dengan fasilitas Deplu, Desra mengatakan, "Sepanjang memungkinkan tentu akan kita bantu," katanya. Kapal ferry Al Salaam 98 berawak 104 orang yang membawa 1.310 penumpang, 22 mobil, 16 truk menghilang dari layar radar segera setelah meninggalkan pelabuhan Saudi itu pada pukul 19:30 waktu setempat Kamis (2/2). Hingga Sabtu (4/2) pagi, jumlah penumpang yang diselamatkan sebanyak 389 orang, termasuk dua orang Saudi dan sebanyak 185 mayat ditemukan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006