Dasmo (40), warga Desa Kemusu, mengatakan tewasnya kedua korban tersebut berawal saat Slamet yang mengalami kelainan jiwa itu berlari menuju ke sumur milik tetangganya yang mempunyai kedalaman sekitar 27 meter.
Istri Slamet, Royati yang mengetahui suaminya berlari menuju ke sumur berusaha mencegahnya dengan menahan tubuh korban.
"Namun, diduga tidak kuat menahan tubuh suaminya, Royati ikut tercebur masuk ke dalam sumur itu," katanya.
Ia mengatakan sebelum kedua korban masuk ke dalam sumur, anak pasangan dari Slamet dengan Royati, Ridwan (20) juga sempat berlari ke sumur tersebut untuk mencegah orang tuanya tidak melakukan perbuatan nekat tersebut.
"Namun, sebelum anaknya sampai ke dekat sumur itu, Slamet dan Royati sudah masuk ke sumur itu," katanya.
Warga yang melihat peristiwa tersebut berusaha membantu mengevakuasi kedua korban tetapi mereka sempat mengalami kesulitan karena kondisi sumur diduga mengandung gas beracun.
Sekitar pukul 13.00 WIB, jenazah Royati dapat dievakuasi oleh Polsek Reban dibantu warga setempat tetapi korban lain, Slamet terpaksa harus menunggu tim Search and Rescue Brimob Pekalongan.
Kepala Kepolisian Sektor Reban, AKP Bambang Sugianto, mengatakan saat ini polisi masih menunggu tim SAR Brimob Pekalongan untuk mengevakuasi korban karena kondisi sumur diduga mengandung gas beracun.
Menurut dia, korban Slamet diduga melakukan tindakan bunuh diri karena tidak kuat menahan penyakit yang dideritanya sehingga korban mengalami tekanan jiwa.
"Saat ini, kami masih menyelidiki kasus tersebut. Namun, kasus itu murni tindakan bunuh diri yang dilakukan Slamet," katanya.
(KTD)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
