Samarinda (ANTARA News) - Kejadian di Samarinda ini benar-benar membuat polisi pusing, seorang wanita, Herni (18), kemarin datang ke Poltabes Samarinda karena mengaku disekap seorang pria di sebuah rumah selama tiga hari dan hanya mendapat jatah makan dua kali dan setiap makan ia juga "dipaksa" berhubungan badan. Kapoltabes Samarinda Kombespol Drs. Maruli Damanik di Samarinda, Sabtu, membenarkan laporan Herni, warga RE. Martadinata Gang 4 Samarinda namun berdasarkan penyelidikan aparat ternyata kasus itu bukan penyekapan, sebab unsur-unsurnya tidak terpenuhi. "Dari hasil pemeriksaan, kasus ini tidak ada unsur pidananya. Keduanya sudah lama pacaran, namun karena sang lelaki mengulur-ulur waktu didesak menikah, sehingga pacarnya itu merasa keberatan," katanya. "Setelah kita pertemukan dan memanggil ketua RT setempat, akhirnya si lelakinya bersedia menikahi wanita itu dan begitu pula dengan wanita itu. Jadi, masalahnya hanya karena ingkar dinikahi. Kalau unsur pemerkosaan juga tidak masuk, sebab hal itu dilakukan atas dasar suka sama suka," ujar Damanik. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Nasaruddin mengaku telah empat kali menikah dan bersedia menikahi Herni untuk dijadikan isteri kelima. Awalnya Herni, yang sehari-hari adalah pelayan warung jinggo yang juga bekerja sebagai penjual kain di Pasar Pagi Samarinda, kepada polisi mengaku telah disekap pacarnya selama tiga hari di sebuah rumah berlantai dua di Sempaja, Samarinda Utara. Selama dalam penyekapan, korban mengaku hanya diberi makan sekali sehari dan sempat "digarap" dua kali. Pelayan warung ini berhasil kabur melalui jendela, kemudian turun dengan menggunakan kain bantal "Saya telah disekap di sebuah rumah, tapi saya tidak tahu tepatnya dimana. Yang jelas, itu di daerah Sempaja," lapornya kepada polisi. Tambahnya, awal peristiwa penyekapan yang dialaminya terjadi pada Sabtu, (4/2) lalu. Sebelumnya, Nasaruddin datang ke rumahnya, lalu mengajaknya jalan. Herni mengaku kalau dirinya sudah lama mengenal Nasaruddin, sehingga dia mau diajak jalan. Dalam perjalanan, Nasaruddin kemudian meminta uang kepada pelayan warung jinggo ini sebesar Rp 500 ribu, dengan alasan akan dikembalikan nanti. Bahkan kata Herni, Nasaruddin juga bersedia menikahi dirinya. "Dia mengajak saya jalan, lalu minta dipinjami uang. Katanya, uang itu akan dikembalikan nanti, lagian dia bilang kau mau menikahi saya sehingga saya berikan," ujar Herni. Ia lantas dibawa ke sebuah rumah, dan ditinggal di rumah itu. Setelah tiga hari di dalam kamar, Herni akhirnya memutuskan melarikan diri sebab Nasaruddin hanya datang sekali sehari. Korban juga mengatakan, selama di dalam kamar, dia hanya diberi makan sekali sehari, dan setiap usai diberi makan, Nasaruddin kemudian "mengerjainya". Sementara, Nasaruddin yang diamankan sesaat setelah Herni melaporkan kejadian itu mengaku, dia tidak menyekap korban. Nasaruddin mengatakan, dirinya sudah lama berkenalan dengan Herni dan sebelumnya mereka telah melakukan hubungan badan. "Kami sudah lama pacaran dan telah melakukan hubungan badan. Saya bersedia menikahinya, sebab perbuatan itu kami lakukan atas dasar suka sama suka," aku Nasaruddin kepada polisi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006