Madiun (ANTARA News) - Tiga buah tas ransel warna hitam yang diduga berisi bom di Masjid Al Jalil di Jalan Abimanyu, Kota Madiun, Jawa Timur, ternyata milik warga negara asing (WNA) berkebangsaan Thailand.

"Warga negara asing tersebut sedang menjadi tamu di salah satu pondok pesantren yang berada di wilayah Kabupaten Magetan," ujar Kapolres Madiun Kota, AKBP Adi Deryan Jayamarta, ditemui saat mengamankan kegiatan Pameran Pelayanan Publik dan Gelar Budaya Kerja tahun 2011 Provinsi Jatim di Alun-Aun Kota Madiun, Rabu.

Menurut dia, identitas tersebut diketahui saat tas dibongkar dan diperiksa oleh petugas. Hasilnya, selain mendapati pakaian dan peralatan pribadi yang bersangkutan, petugas juga menemukan kertas yang bertuliskan nama dan alamat salah satu pondok pesantren tersebut.

"Berawal dari tas tersebut, kami akhirnya berkoordinasi dengan pengurus Pondok Pesantren Temboro Magetan dan mereka membenarkan jika tas tersebut adalah milik tamunya," kata AKBP Adi.

Ia menjelaskan, saat tas diduga bom tersebut dievakuasi dari Masjid Al Jalil, sang pemilik tas sedang berada di salah satu warung internet (warnet) sekitar masjid. Setelah itu, yang bersangkutan berencana kembali untuk mengambil tasnya tersebut.

"Saat dievakuasi kemarin, pemilik tas sedang berada di warnet. Setelah itu, malam harinya yang bersangkutan mencari tasnya kembali," jelas Adi.

Sebelumnya, tiga buah tas berwarna hitam yang diduga berisi bom, ditemukan seorang warga di Masjid Al Jalil yang berada di Jalan Abimanyu, Kota Madiun, Selasa (26/9) sekitar pukul 15.00 WIB. Tas tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pengurus takmir masjid setempat, Gunawan, yang rumahnya bersebelahan dengan masjid.

"Saya curiga dengan keberadaan tas tersebut. Hingga siang saat salat dzuhur, tas tersebut masih berada di tempatnya. Takut terjadi apa-apa, makanya saya melapor ke kantor polisi," ujar Gunawan kepada wartawan.

Namun, setelah diperiksa oleh petugas Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur Kompi II Detasemen C Madiun, tas tersebut ternyata hanya berisi pakaian dan peralatan pribadi.

"Setelah dicek, isinya hanya pakaian dan beberapa peralatan pribadi yang tidak berbahaya. meski demikian kami sangat menghargai tindakan dari pengurus masjid untuk selalu waspada terhadap hal-hal yang mencurigakan," tambah Kapolres Madiun Kota AKBP Adi Deriyan Jayamarta.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan ke polisi jika melihat sesuatu hal yang mencurigakan. Hal ini menyusul aksi bom bunuh diri di Solo, Jateng, yang hingga kini masih ditangani Polri.

(ANT-072)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011