Jakarta (ANTARA News) – Prestasi olahraga Indonesia saat ini dinilai menurun, sehingga jika hal ini terus berlanjut dan tidak ada upaya dari berbagai pihak yang terkait, termasuk masyarakat Indonesia, maka olahraga di Indonesia akan mengalami kemunduran, begitu juga dengan eksistensi bangsa.

"Olahraga turut andil dalam mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia di mata internasional, untuk itu perlu kita dukung olahraga Indonesia, dengan menggalang semangat bersama semua masyarakat agar atlet memiliki semangat nasionalisme yang tinggi untuk mencapai prestasi terbaik," kata Sekjen Masyarakat Olahraga Indonesia (MOI) Tommy Firman pada sebuah diskusi olahraga di Jakarta, Rabu.

Tommy mengatakan, "Memang peranan Pemerintah saja tidak cukup, perlu kita dorong juga peran pihak swasta dan perusahaan-perusahaan BUMN untuk membantu menggalang dana yang mendukung prestasi olahraga atlet, maupun mantan atlet yang kehidupannya masih sangat memprihatinkan," kata Tommy.

Dia menegaskan, Sang Saka Merah Putih dan dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya ketika para Jawara Olahraga Indonesia berhasil merebut medali emas pada berbagai kejuaraan, semangat ini perlu ditanamkan kepada atlet kita, agar atlet memiliki semangat juang yang tinggi untuk merebut kembali Indonesia Juara, terutama menjelang SEA Games yang akan datang ini.

Sementara itu di tempat yang sama, mantan pelari maraton Eduard Nabunome mengatakan, memang melihat prestasi olahraga Indonesia terakhir ini memprihatinkan, dulu Thailand, Malaysia, Filipina, sangat jauh di bawah Indonesia, tetapi saat ini, keadaan terbalik, Indonesia sudah dianggap bukan saingan yang berat lagi bagi negara-negara tersebut.

"Sangat diperlukan pembinaan mental untuk para atlet, mental untuk menjadi juara, tidak hanya karena iming-iming bonus semata, tetapi semangat untuk dapat mengibarkan bendera Merah Putih, dan berkumandangnya lagu kebangsaan Indonesia Raya di ajang Internasional," katanya.

Eduard mengisahkan: "awalnya dulu, saya sangat semangat dari kampung jadi atlet masa SMP, hanya ingin melihat Ibu Kota Jakarta, dan saya tidak pernah memikirkan bonus, yang ada di jiwa saya saat itu adalah, bagaimana saya berlari untuk menciptakan rekor waktu terbaik".

Baik Tommy maupun Eduard, mengharapkan adanya bantuan dari pihak swasta untuk bisa mendorong prestasi olahraga di Indonesia, dan yang memberi perhatian yang cukup untuk membantu kehidupan mantan olahragawan yang kehidupannya memprihatinkan di masa tuanya. Saat ini, kurang lebih 3000 mantan olahragawan yang kehidupan masa tuanya kurang sejahtera.

Peran pihak swasta yang perduli akan prestasi olahragawan dan kehidupan mantan atlet yang memprihatinkan seperti Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI), sangat dibutuhkan, dan bisa menjadi motivasi bagi pihak, demi bangkitnya olahraga Indonesia.

Tommy dan Eduard mengimbau masyarakat Indonesia, "marilah bersama-sama membangun olahraga Indonesia, untuk Indonesia Juara".(*)
 

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011