Malang (ANTARA News) - Kementerian pertanian (Kementan) berencana menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk bekerja sama mengatasi kekeringan yang melanda sejumlah kawasan.

Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi, Rabu mengatakan, kerja sama yang dilakukan adalah dengan menciptakan teknologi baru dalam pengolahan air, sehingga mampu mengatasi masalah kekeringan yang terjadi di Indonesia.

"Kita harap dengan adanya kerja sama, nantinya perguruan tinggi bisa terlibat langsung dalam proses menjaga pelestarian lingkungan," kata Bayu saat berada di Malang, Jawa Timur.

Ia mengatakan kekeringan yang melanda Indonesia dalam beberapa pekan masih berada pada taraf kekeringan lokal, sehingga belum mengancam pada gagalnya pertanian nasional.

Meski demikian, langkah antisipasi perlu dilakukan, salah satunya yakni dengan mengajak kerjasama perguruan tinggi untuk menciptakan terknologi terbaru.

"Menggandeng perguruan tinggi diperlukan untuk menciptakan terobosan baru, yakni dengan solusi ilmu pengetahuan," ujar Bayu yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi).

Sementara itu, Bayu mengatakan kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah masih bisa diatasi oleh pemerintah daerah (pemda) setempat.

"Penanganan yang dilakukan pemda cukup dengan pemberian bantuan air bersih melalui mobil tangki, pompa air, maupun pemberian ganti rugi kepada petani yang mengalami gagal panen," ujarnya.

Meski demikian, Kementan, kata Bayu telah menyiapkan anggaran pendampingan pada 2011 sebesar Rp3 triliun untuk mengantisipasi meluasnya kekeringan di sejumlah daerah. "Dari dana itu, saat ini yang baru diserap hanya sebesar Rp300 miliar," katanya.

Bayu mengaku, minimnya penyerapan dana itu karena hingga kini bupati dan wali kota sejumlah daerah belum berani mengajukan permintaan anggaran, sebab takut diverikasi dalam pelaporan keuangannya.
(T.KR-MSW/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011