Kupang (ANTARA News) - Pilot Pesawat Adam Air jenis Boeing 737-300, yang melakukan pendaratan darurat di Bandara Udara Tambolaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku tidak tahu berada pada posisi dimana saat melakukan pendaratan. "Saya tidak tahu kami berada pada posisi dimana. Saat saya melihat bandara, saya pikir kami berada di Maluku dan saya tidak tahu apakah landasan pacu itu memungkinkan untuk mendarat atau tidak," kata Pilot Adam Air, Trinu Siyogo, seperti dikutip Frans Samapaty dan Beny Doko. Frans Samapaty dan Beny Doko dihubungi ANTARA News melalui telepon interlokal dari Kupang, usai bersama Muspida Kabupaten Sumba Barat mendengar penjelasan pilot Trinu yang berhasil mendaratkan pesawat di Bandara Udara Tambolaka, pada Sabtu pukul 11.45 Wita. Frans Samapaty mengatakan, pilot baru tahu kalau panjang landasan pacu Bandara Udara Tambolaka itu belum memenuhi persyaratan untuk pendaratan pesawat berbadan lebar jenis Boeing. "Tetapi kita harus menyampaikan puji Tuhan karena pesawat bisa mendarat mulus. Tidak ada korban jiwa," kata Frans Samapaty. Pesawat Adam Air yang terbang dari Jakarta tujuan Makasar di Sulawesi Selatan, itu terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Tambolaka, karena gangguan sistem navigasi. Pesawat tersebut membawa 145 penumpang, dan saat ini petugas sedang melakukan koordinasi dengan Denpasar untuk meminta bantuan pesawat guna mengangkut para penumpang ke Makasar, kata Samapaty yang juga adalah agen penjualan tiket di Sumba Barat itu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006