Jakarta (ANTARA) - Manusia bergantung pada hutan untuk kelangsungan hidup, mulai dari udara yang kita hirup hingga kayu yang kita gunakan untuk menghasilkan berbagai produk kebutuhan hidup sehari-hari.

Selain menjadi habitat satwa dan sumber mata pencaharian manusia, hutan juga menjadi tempat berlindung, mencegah terjadinya erosi dan memitigasi perubahan iklim. Melestarikan hutan bisa dilakukan lewat kebiasaan-kebiasaan kecil yang bisa diterapkan setiap hari.

Anda dapat memulainya dengan menanamkan kebiasaan baik dan melakukan langkah-langkah kecil yang dimulai dari rumah, dikutip dari siaran resmi SIG, Selasa.

Baca juga: Mengenal fesyen sirkular, siklus yang mengubah dinamika dunia mode

Baca juga: Program CommuniTEA ajak masyarakat daur ulang sampah plastik


Tanam pohon

Buat lingkungan sekitar menjadi lebih hijau dengan menanam pohon di halaman rumah atau di taman kompleks perumahan kita. Selain menyegarkan mata, hati dan pikiran, udara pun akan menjadi lebih segar. Terdapat berbagai jenis bibit pohon dengan beragam ukuran yang bisa Anda pilih.

Jika misalnya belum berani atau tidak sempat ke tempat penjualan bibit pohon, Anda bisa melakukannya secara daring. dan bibit pohon sudah banyak dijual secara daring. Anda juga bisa cari tahu dan mengikuti aksi tanam pohon yang diadakan berbagai organisasi.

Hemat kertas

Selain mengurangi penggunaan kantong plastik, ada baiknya Anda juga mulai hemat menggunakan kertas di rumah ataupun kantor.

Daripada menggunakan kertas baru, gunakan kembali kertas bekas untuk menulis catatan atau untuk aktivitas lain yang membutuhkan kertas. Saat mencetak dokumen, pastikan untuk mencetak pada kedua sisi kertas.

Gunakan kain untuk mengelap meja dan peralatan makan, bukan handuk kertas atau tisu. Pastikan ada tempat sampah daur ulang di kantor, dan pastikan juga bahwa sampah yang dibuang ke dalamnya dibawa ke pusat daur ulang.

Pilih produk dengan kemasan ramah lingkungan

Saat belanja bahan makanan, biasakan untuk memperhatikan keterangan pada kemasan. Selain untuk cek tanggal kadaluarsa makanan, mulai biasakan untuk juga cek apakah kemasan tersebut ramah lingkungan dan terbuat dari bahan yang berkelanjutan dan terbarukan.

Label Forest Stewardship Council™ bisa Anda jadikan sebagai indikator. Setiap label FSC yang tercantum pada produk memberikan informasi tentang asal bahan yang digunakan untuk membuat produk jadi, yaitu bersumber dari bahan baku yang berkelanjutan yang dikelola secara bertanggung jawab berdasarkan standar FSC. Dengan memilih produk berlabel FSC, Anda membantu menjaga hutan baik di daerahmu dan di dunia.

Pilah dan upcycle kemasan bekas.

Saat kemasan minuman sudah habis Anda tuang, atau kemasan santan sudah kosong, apakah Anda secara refleks akan langsung membuangnya di tong sampah. Sbelum dibuang, coba dipilah dulu berdasarkan materi kemasan.

Pilah kemasan berbahan kertas/karton dari plastik, kaleng dan kayu. Simpan di tempat yang terpisah, kemudian panggjl organisasi pengumpul kemasan bekas. Kalau Anda suka dengan kegiatan DIY, kemasan bekas juga bisa di-upcycle menjadi barang baru seperti tempat pensil, vas bunga, tempat pernak-pernik, dan banyak lagi. Biarkan kreativitasmu mengalir saat melipat, menggunting, menempel dan mewarnai kemasan bekas menjadi barang yang keren.

Baca juga: Transformasi ekonomi hijau, produsen wajib batasi plastik sekali pakai

Baca juga: Lima tips kelola sampah

Baca juga: Botol plastik bisa disulap jadi kasur ramah lingkungan

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022