Kupang (ANTARA News) - Pesawat Adam Air jenis Boeing 737-300 melakukan pendaratan darurat di Bandara Tambolaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu, sekitar pukul 09.45 Wita akibat tidak berfungsinya sistem navigasi udara yang mengakibatkan pesawat kehilangan arah dalam penerbangan. Menurut Kapten Pilot, Trinusiogo, yang dihubungi melalui jaringan telepon interlokal dari Kupang oleh Kepala Dinas Perhubungan NTT, Simon M Uly SH, mengaku, ia memilih melakukan pendaratan darurat di Tambolaka setelah berhasil melihat Pulau Sumba bagian Barat saat terjadi gangguan sistem navigasi udara. "Saya terpaksa memilih melakukan pendaratan darurat di bandara itu karena tidak bisa lagi membaca sistem navigasi. Kami mendarat dengan mulus di Bandara Tambolaka sekitar pukul 09.45 Wita. Para penumpang berjumlah 145 orang plus pilot dan kopilot serta empat pramugrari semuanya selamat," kata Trinusiogo seperti ditirukan Simon Uly. Kejadian tersebut, kata Simon Uly, baru berhasil dipantau navigasi udara Bandara El Tari Kupang sekitar pukul 11.45 Wita. "Kita bersyukur karena panjang landasan Bandara Tambolaka hanya 1.850 meter untuk pesawat jenis Fokker bisa didarati dengan baik oleh pesawat Boeing 737-300 itu, padahal pesawat jenis itu harus mendarat di bandara yang panjang landasannya berkisar antara 2.000-2.200 meter," katanya. Ia menambahkan, pada pukul 12.00 WIB, pihak perusahaan penerbangan Adam Air langsung mengirim sebuah armadanya dari Bandara Cengkareng Soekarno-Hatta Jakarta ke Bandara Tambolaka di Pulau Sumba bagian Barat untuk mengevakuasi para penumpang dari lokasi itu ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar-Bali untuk selanjutnya ke Makassar. Pesawat tersebut, tambahnya, sudah berada di apron Bandara Tambolaka untuk proses perbaikan selanjutnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006