Ini kondisinya berbahaya, sementara anggota keluarga dievakuasi dahulu sambil kami usulkan untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni,
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya menangani rumah Sulastri, warga Jalan Margorejo Masjid, Kelurahan Margorejo, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, yang ambruk diterpa angin kencang pada Selasa pagi.

"Ini kondisinya berbahaya, sementara anggota keluarga dievakuasi dahulu sambil kami usulkan untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat mendatangi rumah warga yang ambruk itu di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Menurut dia, penghuni rumah sebanyak empat orang dalam kondisi selamat. Ia menengarai rumah tersebut tidak kuat menahan terpaan angin dengan kondisi atap rumah yang lapuk.

Ia mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya telah mengambil langkah sigap dengan mengirimkan bantuan sementara berupa terpal, sembako dan makanan untuk Sulastri beserta keluarga dalam tujuh hari ke depan.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar lurah dan camat di Surabaya sigap terhadap potensi rumah tidak layak yang rawan ambruk sehingga tidak menimbulkan korban jiwa jika terjadi bencana.

Ia juga mengimbau agar setiap lurah dan camat memiliki peta risiko rumah rawan ambruk di wilayah kerjanya, sehingga bisa melakukan langkah pencegahan dan tindakan cepat.

Sulastri yang juga sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengatakan, saat ini suaminya Slamet Wibowo yang menderita stroke sejak tahun 2017 harus diamankan ke rumah kerabatnya yang tidak jauh dari rumahnya.

"Ini kami bersihkan antisipasi kalau nanti ada yang roboh lagi. Sementara bapak di rumah orang tua dan anak-anak tidur di luar," katanya.


Baca juga: Fenomena alam hujan es disertai angin kencang terjadi di Surabaya

Baca juga: Pohon dan bangunan roboh saat Kota Surabaya diterjang hujan dan angin kencang

Baca juga: Angin kencang Surabaya renggut korban, seorang santri tewas tertimpa pohon

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022