Pariwisata berpengaruh terhadap realisasi perdagangan aneka kerajinan yang dibuat rakyat di pedesaan, karena awalnya dilihat dan disenangi turis asing yang berlibur ke Bali.
Denpasar (ANTARA News) - Aneka kerajinan dan anyaman Ata berupa tas, tempat tissue, ingke (tempat makan), hingga berupa kap lampu yang dibuat artisitik oleh masyarakat Bali, banyak diperdagangkan ke pasar ekspor.

Pariwisata berpengaruh terhadap realisasi perdagangan aneka kerajinan yang dibuat rakyat di pedesaan, karena awalnya dilihat dan disenangi turis asing yang berlibur ke Bali, tutur Wayan Gatrana, pengusaha di Denpasar Rabu.

Anyaman Ata yang banyak dikenal turis asing, awalnya dapat disakasikan pertama kali di Dusun Gumung, Tenganan Karangasem dalam bentuk perisai untuk tradisi `Megeret Pandan? atraksi sakral yang digelar setahun sekali dalam prosesi Upacara Aci Sambah.

Sarana perang-perangan yang dimainkan dua anak muda sepertinya berperang, kemudian berkembang terus menjadi bentuk lain berupa tas, kotak, bokor, gentong, tempat tissue dan sebagainya yang digemari wisatawan.

Anyaman Ata yang dibuat memanfaatkan rancangan sesuai perkembangan zaman menjadi tumpuan penghidupan warga masyarakat seperti Desa Bungaya, Bebandem, Seraya dan Tempat lain di desa-desa dekat lokasi wisata menarik pantai Candi Dasa, kata dia.

Desa Tenganan 45 Km timur Denpasar adalah salah satu desa Kuna di Bali, memiliki adat istiadat yang unik, masyarakatnya selain membuat anyaman Ata juga memiliki kain tenun Gringsing merupakan Produk karya seni tenun tradisional.

Tenunan ini yang memiliki corak khas desa tersebut terkenal hingga ke mancanegara karena hanya ada di desa Tenganan Pegringsingan, dan konon warna merah kain tenunan itu dibuat dari darah manusia.

Namun sekarang kain tenunan itu, warna merahnya terbuat dari buah kemiri, sehingga kelihatannya tetap punya nilai kekunaan. Kain tenunan jenis tradisional ini banyak digemari wisatawan terutama asal Eropa.

Aneka jenis anyaman buatan masyarakat Bali memang sejak lama sudah memasuki pasar ekspor walau pun dalam jumlah yang terbatas namun semua itu adalah produksi masyarakat di daerah pedesaan yang tersebar di pulau ini.

Sesuai catatan Disperindag Bali, realisasi ekspor anyaman dari Bali Januari-Agustus 2011 bernilai 1,6 juta dolar AS hasil pengapalan sebanyak 1,6 juta buah, disamping banyak dibeli turis asing yang berlibur di Bali.


Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011