Jakarta (ANTARA News) - Pasar global yang melemah Rabu malam (28/9) dikarenakan sentimen munculnya pesimisme Yunani yang gagal memenuhi persyaratan fiskal untuk pemberian paket bailout berikutnya memberi imbas negatif pada pasar saham Indonesia.

"Yunani memberi sentimen kurang baik sehingga bursa global melemah termasuk Indonesia pagi ini," kata pengamat pasar saham Samuel Sekuritas, Christine Salim di Jakarta, Kamis.

Ia memperkirakan, IHSG pada Kamis juga akan mengalami tekanan ambil untung (profit taking) setelah menguat sekitar enam persen dalam dua hari terakhir.

Ia mengemukakan, beberapa saham yang telah menguat signifikan khususnya saham-saham unggulan sebagai penggerak indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti Astra Internasional (ASII), United Tractor (UNTR), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat indonesia (BBRI) berpotensi mengalami "profit taking".

Sementara, analis Milenium Danatama Sekuritas, Abidin mengatakan, peluang penguatan indeks BEI pada perdagangan hari ini masih terbuka dengan menguji level 3.524 poin seiring pelaku pasar asing mulai membukukan transaksi pembelian bersih saham selama dua hari terakhir.

"Pembelian selektif pada saham-saham akan mendorong indeks BEI menguat. Selain itu, indikator Stochastic masih menunjukkan pergerakan `uptrend`," kata dia.

Namun demikian, dikatakannya, patut diwaspadai juga melemahnya bursa global serta nilai tukar rupiah yang melemah pada hari ini.

Ia menambahkan, saham sektor komoditas diperkirakan mendapat tekanan seiring anjloknya harga komoditi. Harga komoditas dunia tertekan cukup signifikan Rabu malam sebesar 3,8 persen ke level 81,2 dolar AS per barel.

Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis dibuka turun 33,99 poin atau 0,97 persen ke posisi 3.479,17. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 6,56 poin atau 1,08 persen ke posisi 607,92 poin.

Bursa regional diantaranya indeks Shanghai Composite melemah 11,26 poin (0,47 persen) ke level 2.380,80, indeks Nikkei-225 turun 84,63 poin (0,98 persen) ke level 8.531,02, dan Straits Times melemah 13,48 poin (0,50 persen) ke level 2.687,18.
(ANT)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011