Jakarta (ANTARA News) - Mega proyek tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak (Banten) ke Banyuwangi (Jawa Timur) siap diselesaikan oleh PT Jasa Marga terkait dengan berbagai kendala dalam proses pembebasan lahan dibeberapa ruas jalan tol.

"Ada usulan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama Jasa Marga untuk menyelesaikan proyek jalan tol Trans Jawa, dan hal itu akan saya laporkan ke kantor wapres," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, seusai rapat yang membahas Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Jakarta, Kamis.

Hatta mengatakan bahwa ada beberapa alternatif untuk menyelesaikan ruas-ruas yang saat ini terhambat, yang pertama adalah pemerintah menginjeksi dana sebesar satu triliun rupiah atau diselesaikan oleh Jasa Marga dengan menggabungkannya bersama ruas yang lain, dan itu tidak memerlukan dana dari pemerintah.

"Hambatan yang paling besar memang terkait dengan pembebasan lahan," ujar Hatta.

Pembebasan lahan untuk tol Trans Jawa baru mencapai 44,42 persen atau sekitar 2.363 hektar dari kebutuhan tanah seluas 5.321 hektar.

Ruas yang paling kecil realisasinya adalah ruas Pemalang-Batang, Jawa Tengah, dari kebutuhan tanah seluas 318,9 hektar, baru dibebaskan 5,23 hektar atau hanya 1,64 persen.

Selain ruas tersebut, ruas Batang-semarang juga mengalami hambatan, pembebasan lahan baru mencapai 22,23 hektar dari kebutuhan 657,54 hektar atau hanya 3,38 persen.

Mega proyek jalan tol Trans Jawa sepanjang kurang lebih 653,8 kilometer ini juga menghadapi beberapa kendala lain termasuk masalah dana.

Beberapa ruas tol yang mengalami permasalahan dana adalah ruas Ciawi-Sukabumi yang kekurangan dana sebesar Rp725,61 miliar, dan ruas tol Gempol-Pasuruan kekurangan sebesar Rp354 miliar. Pemerintah menargetkan tol Trans Jawa akan selesai pada 2014.

Dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai peningkatan kapasitas untuk kereta Jabodetabek sebesar satu juta penumpang per hari dan proyek kereta bandara akan segera dimulai.
(T. SDP-011)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011