London (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik pada Kamis didorong berita bahwa anggota parlemen Jerman menyetujui perluasan dana penyelamatan zona euro, sementara sentimen juga terangkat oleh data ekonomi kuat di Amerika Serikat.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, naik 1,89 dolar AS menjadi 83,10 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November melompat 1,27 dolar AS menjadi 105,08 dolar AS per barel pada perdagangan sore.

Pasar saham Eropa dan AS melonjak pada Kamis setelah parlemen Jerman mayoritas memilih untuk meningkatkan dana penyelamatan zona euro, lapor AFP.

Wall Street juga dibuka sangat kuat setelah revisi pertumbuhan AS kuartal kedua menjadi 1,3 persen dari 1,0 persen, dan klaim pengangguran AS turun tajam pada minggu lalu menjadi 391.000 -- tingkat terendah sejak April.

Di Eropa, setelah berminggu-minggu spekulasi, Kanselir Jerman Angela Merkel meraih cukup dukungan dari dalam kampnya sendiri untuk mengesahkan RUU tentang memperbesar dana talangan zona euro 440-miliar euro (599 miliar dolar AS) tanpa harus bergantung pada oposisi.

Aanggota perlemen Jerman memilih dengan suara 523-85 mendukung memperluas ukuran dan lingkup Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) dan tiga abstain.

"Pemilihan suara Jerman diperkirakan akan lolos, meskipun mungkin tidak oleh seperti mayoritas," kata Gary Hornby, analis konsultasi energi Inenco berbasis di Inggris.

"Namun, masih ada ketidakpastian di seputar Yunani sebagai `troika` delegasi yang belum memutuskan apakah atau tidak untuk melepaskan angsuran berikutnya dari bailout.Yunani."

Yang disebut `troika` para pejabat Uni Eropa, IMF dan Bank Sentral Eropa kembali ke Athena pada Kamis untuk melanjutkan audit keuangan Yunani yang genting, karena negara berusaha untuk mencegah default.

"Harga minyak akan terus menjadi tak jelas arahnya sampai kebijakan kuat diumumkan untuk mengatasi utang zona euro, atau akhirnya Yunani default," tambah Hornby.

Sementara itu, analis VTB Capital Neil MacKinnon, meragukan apakah pemungutan suara parlemen Jerman akan mengangkat pasar dalam jangka panjang.

"Pemungutan suara Jerman mungkin memberikan beberapa bantuan jangka pendek bagi investor tetapi ukuran efektif dari EFSF di 440 miliar euro dapat disepakati hanya dengan sekelilingnya tetapi tidak Spanyol dan Italia," katanya.

Dia menambahkan: "Jadi pemungutan suara tidak merubah permainan dalam menyelesaikan krisis yang akhirnya memerlukan rekapitalisasi bank dan restrukturisasi utang."

Dalam seminggu rollercoaster untuk pasar minyak, harga telah melonjak lebih dari empat dolar AS di New York pada Selasa, mencerminkan keuntungan besar dalam ekuitas, karena investor berharap bahwa para pemimpin Eropa akan mengatasi krisis utang zona euro.

Tapi minyak mentah berjangka telah jatuh pada Rabu, karena harapan-harapan berkurang, dan setelah data menunjukkan peningkatan yang lebih besar dari yang diperkirakan dalam cadangan energi di Amerika Serikat, mengindikasikan melemahnya permintaan di ekonomi terbesar dunia.

Departemen Energi AS mengatakan stok minyak mentah naik 1,9 juta barel pekan lalu di Amerika Serikat, yang menunjukkan lemahnya permintaan di negara konsumen minyak mentah terbesar dunia itu.

Analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires memperkirakan kenaikan 700.000 barel. (A026/A027)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011