mendorong konsep kemandirian kesehatan ini ke pemerintahBanda Aceh (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) dr Daeng M Faqih menyatakan dalam Muktamar IDI ke-33 pihaknya fokus mendorong konsep kemandirian sistem kesehatan Indonesia agar tangguh dalam menghadapi berbagai situasi.
“Makanya kita ambil tema kemandirian, karena dengan mandiri sektor kesehatan kita maka ketahanan bangsa kita dari segi kesehatan juga terjaga,” kata Daeng di sela-sela pembukaan Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke 31 dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) ke 22 di Banda Aceh, Rabu.
Daeng menyebutkan pemerintah harus belajar dari pandemi COVID-19, di mana saat mulai pandemi mewabah di Tanah Air, sistem kesehatan Indonesia yang masih lemah sehingga tidak siap.
Baca juga: Ketua DPD nilai COVID-19 momentum wujudkan kemandirian kesehatan
Baca juga: BPJS Kesehatan dorong kemandirian industri farmasi dan alkes
Menurut Daeng, begitu kasus COVID-19 meningkat drastis, maka untuk mendapatkan masker saja kesulitan, belum lagi kebutuhan obat-obatan, ventilator, vaksin dan kebutuhan medis lainnya. Dalam kondisi itu, Indonesia harus bergantung kepada negara lain yang memproduksi segala kebutuhan sektor kesehatan.
“Kalau kita memerlukan sesuatu dan negara yang memproduksi itu juga butuh maka kita tidak dapat, artinya kita masih tergantung. Dan sistem kesehatan seperti ini tidak kuat,” kata Daeng.
Oleh sebab itu, COVID-19 mengajarkan Indonesia untuk memperkuat sistem kesehatan. IDI menilai masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam upaya membangun kemandirian kesehatan.
Baca juga: Pentingnya budaya riset untuk kemandirian layanan kesehatan
Menurut Daeng, begitu kasus COVID-19 meningkat drastis, maka untuk mendapatkan masker saja kesulitan, belum lagi kebutuhan obat-obatan, ventilator, vaksin dan kebutuhan medis lainnya. Dalam kondisi itu, Indonesia harus bergantung kepada negara lain yang memproduksi segala kebutuhan sektor kesehatan.
“Kalau kita memerlukan sesuatu dan negara yang memproduksi itu juga butuh maka kita tidak dapat, artinya kita masih tergantung. Dan sistem kesehatan seperti ini tidak kuat,” kata Daeng.
Oleh sebab itu, COVID-19 mengajarkan Indonesia untuk memperkuat sistem kesehatan. IDI menilai masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam upaya membangun kemandirian kesehatan.
Baca juga: Pentingnya budaya riset untuk kemandirian layanan kesehatan
Baca juga: Hasto ajak rakyat Indonesia bangun kemandirian sektor kesehatan
IDI mendorong agar Indonesia mampu memproduksi sendiri semua kebutuhan sektor kesehatan sehingga tidak bergantung kepada negara lain.
Lanjut Daeng, gagasan ini menjadi hal utama yang akan dibahas dalam Muktamar ke-31 di Banda Aceh, dan selanjutnya akan diusulkan kepada pemerintah.
“Itu yang mau dihasilkan dari Muktamar ini dan kita akan mendorong konsep kemandirian kesehatan ini ke pemerintah,” katanya.
Baca juga: IDI ingin BRIN dorong kemandirian industri kesehatan
IDI mendorong agar Indonesia mampu memproduksi sendiri semua kebutuhan sektor kesehatan sehingga tidak bergantung kepada negara lain.
Lanjut Daeng, gagasan ini menjadi hal utama yang akan dibahas dalam Muktamar ke-31 di Banda Aceh, dan selanjutnya akan diusulkan kepada pemerintah.
“Itu yang mau dihasilkan dari Muktamar ini dan kita akan mendorong konsep kemandirian kesehatan ini ke pemerintah,” katanya.
Baca juga: IDI ingin BRIN dorong kemandirian industri kesehatan
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022
