Surabaya (ANTARA News) - Pakar teknologi informasi (TI) Dr Onno W Purbo menyatakan, aksi teroris itu bisa dicegah dan ditangkal dari jaringan internet, karena informasi apapun lewat internet selalu tercatat.

"Karena itu, teroris itu bisa dilacak lewat internet, karena semuanya tercatat, meski dia menggunakan komputer mana agak sulit diketahui," katanya kepada ANTARA di kampus STIKOM Surabaya, Jumat.

Ia mengemukakan hal itu di sela-sela Seminar Nasional TI (SNasTI) 2011 bertajuk "Peran TI dalam Membangun Pendidikan Karakter" yang dihadiri 40-an peneliti TI dan puluhan mahasiswa STIKOM Surabaya itu.

Sebelumnya, teroris Ahmad Yosepa Hayat yang mengebom GBIS Solo (25/9) itu mengirim pesan khusus lewat email untuk keluarganya. Almarhum juga aktif melakukan "browsing" situs arrahmah.com dan membuka situs http://millahibrahim.wordpress.com/ yang berisi ajakan jihad.

Menurut Onno W Purbo yang alumni ITB itu, upaya pelacakan akan mudah mencegah praktik terorisme, namun penangkalan terorisme agak sulit dibanding mencegah, karena penangkalan itu memerlukan "database" teroris.

"Yang jelas, mencegah teroris itu bisa dilakukan melalui pelacakan, tapi untuk penangkalan juga bisa dilakukan, namun agak sulit, karena memerlukan `database` teroris," katanya.

Oleh karena itu, kata penggagas RT/RW.Net dan WikiBelajar itu, polisi bisa melakukan pencegahan dan penangkalan jaringan terorisme itu melalui pelibatan orang-orang yang ahli komputer.

"Polisi itu selalu menggunakan bahasa hukum, karena itu untuk mengerti bahasa komputer, maka polisi harus merekrut orang yang ahli komputer dan bila berhasil tinggal diberi bahasa hukum," katanya.

Dalam seminar itu, Onno yang sudah mengajar TI pada 33 negara berkembang itu menyatakan internet itu mengajarkan pendidikan karakter dan sekaligus pornografi.

"Internet itu memaksa orang menjadi jujur, karena internet itu sadis, sebab kalau ada orang yang satu kali saja tidak jujur, maka ribuan atau jutaan orang akan tahu, sehingga namanya akan hancur," katanya.

Namun, internet juga mengajarkan keburukan yakni pornografi, terorisme, dan sebagainya. "Untuk menangkalnya tidak mungkin hanya dengan teknologi, karena teknologi juga terbatas. Cara terbaik adalah berteknologi tapi juga beriman dan bertakwa," katanya.

(T.E011/M026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011