Jakarta (ANTARA News) - Portugal menawarkan kerja sama kota kembar kepada Indonesia, kata Direktur Kawasan Eropa Barat Departemen Luar Negeri Dewa Made J. Sastrawan dalam rapat persiapan Forum Konsultasi Bilateral RI-Portugal di Jakarta, Jumat.

Dewa Made mengatakan Portugal telah memilih Provinsi Bali, namun belum memutuskan kota yang akan dipilih sebagai kota kembar ("sister city"), sedangkan alasan memilih Bali karena provinsi tersebut memiliki potensi pariwisata yang tinggi seperti Portugal.

"Tawaran kerja sama telah disampaikan kepada pemerintah Provinsi Bali untuk dipelajari lebih lanjut dan mereka menanggapi positif," kata Dewa Made.

Departemen Luar Negeri juga akan mengadakan seminar tentang kerja sama kota kembar antara Bali dan Portugal pada 7 Oktober mendatang, untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut dan mengeksplorasi sisi potensial yang dapat dimanfaatkan.

Dewa Made mengatakan tawaran kerja sama kota kembar Bali-Portugal juga akan dibahas lebih lanjut pada Forum Konsultasi Bilateral RI-Portugal di Lisabon, Portugal, 13-14 Oktober.

"Usulan tersebut termasuk dalam perjanjian tertunda ("pending agreement") RI-Portugal di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, pariwisata, pemuda, olahraga, dan media massa," katanya.

Sebelum menawarkan kerjasana kota kembar kepada Bali, Portugal telah menjalin kerja sama kota kembar dengan Larantuka, Nusa Tenggara Timur, sebagai "adik" Kota Lisabon.

"Kerja sama kota kembar antara Lisabon dan Larantuka didasarkan pada sejarah dan pengaruh budaya oleh Portugal di masa lalu," kata Dewa Made.

Rapat persiapan Forum Konsultasi Bilateral RI-Portugal juga membahas perjanjian tertunda RI-Portugal lainnya, yakni Perjanjian Bebas Visa untuk Paspor Dinas dan Diplomatik, Perjanjian Kerjasama Ekonomi dan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Penanaman Modal.

Dewa Made mengatakan perjanjian tertunda tersebut diharapkan dapat segera diselesaikan sebelum kunjungan Presiden Portugal ke Indonesia yang direncanakan pada Mei 2012.
(T.SDP-01/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011