Jambi (ANTARA News) - Sejumlah pelaku usaha transportasi air di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, mengeluhkan program konversi minyak tanah ke gas yang dinilai dapat mengancam kelangsungan usaha mereka.

"Selama ini usaha kami tergantung pada minyak tanah dan solar, jika minyak tanah ditarik, usaha kami terancam berhenti," ujar Usman, pemilik usaha transportasi air Tanjung Jabung Timur di Muarasabak, Sabtu.

Menurut dia, selama ini, bahan bakar perahu tidak hanya menggunakan solar namun juga minyak tanah, karena itu diharapkan Pertamina tidak menarik pasokan minyak tanah di Kabupaten Tanjabtim.

Jumlah pelaku usaha transportasi air di Tanjabtim kurang lebih 200 orang dan menyebar di sepanjang pantai timur Jambi dan daerah aliran sungai (DAS) Batanghari.

Sekda setempat, Darminto, mengakutelah mendengar keluhan para pelaku usaha transportasi air tersebut dan tengah berupaya meminta Pertamina tidak menarik jatah minyak tanah di daerah itu.

"Kami sudah dua kali melayangkan surat kepada Pertamina, intinya agar seluruh jatah minyak tanah tidak ditarik seperti di daerah lain," ujarnya.(*)

KR-BS/E003

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011